Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burhanuddin: Parpol Diisi "4L"

Kompas.com - 14/06/2011, 21:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai partai politik saat ini hanya terisi dengan orang-orang sudah lanjut usia. Tak ada regenerasi dan peremajaan dengan mengisi kaum muda yang berbakat politik. Hal ini disampaikannya usai menghadiri diskusi Tata Nilai, Impian, Cita-cita Pemuda Muslim di Asia Tenggara, yang diadakan di Goethe Institut, Selasa (14/6/2011).

"Elit kita di partai politik maupun di nasional itu diisi dengan orang-orang tua alias 4 L "Lu lagi, lu lagi, daur ulang terus ya. Parpol kita dipimpin oleh mereka yang usianya diatas 50 dan 60 tahun. Golkar, Pak Ical (Aburizal Bakrie), usia saya enggak tahu. Megawati berapa umurnya? Kemudian Pak Wiranto, Prabowo. Kalau Anas memang muda tapi remote control-nya di Pak SBY. Jadi rata-rata emang tua," papar Burhanuddin.

Hal ini mengindikasikan bahwa parpol gagal meremajakan dan melakukan regenerasi. Apalagi, partai politik sendiri selama ini juga menawarkan tokoh yang tidak sesuai harapan kaum muda. Hal itu, menjadi alasan kenapa kaum muda, enggan menaruh harapan dan minat pada dunia politik.

"Mereka mampu enggak memberikan calon-calon yang sesuai dengan pilihan kaum muda. Kalau parpolnya kayak gini, ya jangan harap pemuda tertarik," katanya.

Belum lagi, tuturnya, partai politik tengah diramaikan dengan isu korupsi politik dan "gontok-gontokan" antara kader internal partai. Kaum muda tentunya muak dengan berbagai tampilan parpol semacam itu.

"Partai-partai saat ini iklan buruk untuk kaum-kaum muda. Bukan politiknya yang buruk tapi aktor dan institusi politik kita yang buruk. Kemudian inilah yang menjadi kabar buruknya buat kita, bahwa kaum muda kita sangat kecil minatnya pada politik karena ditampilkan hal-hal buruk dari parpol," tegasnya.

Isi parpol yang lebih banyak orang tua inilah juga yang menjadi salah satu alasan kaum muda memilih tidak ikut parpol dan merasa bosan dengan partai politik itu sendiri. Seperti yang diberitakan, Lembaga Survei Indonesia bekerja sama dengan Goethe Institute dan The Friedrich Naumann Foundation for Freedom melakukan survei mengenai kaum muda muslim Indonesia, termasuk salah satunya mengenai minat politik kaum muda Muslim tahun 2010.

Dari hasil penelitian kerja sama itu dituturkan hanya 26,8 persen kaum muda yang mengatakan tertarik pada dunia politik. Sementara itu, sekitar 16,1 persen memilih berpartisipasi dalam pemilu. Angka terbesar adalah 48 persen dimana responden pemuda menganggap politik membosankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com