Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Semakin Sulit Dihubungi

Kompas.com - 14/06/2011, 08:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang kini berada di Singapura semakin sulit dihubungi. Nazaruddin kembali mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games, Senin (13/6/2011).

"Satu dua hari ini sepertinya komunikasi tidak selancar sebelum dia ke sana (Singapura). Kami kan berkomunikasi melalui BBM. Tapi, dilaporkan Pak Sutan Bhatoegana, kalau komunikasi itu tidak bersambut," kata Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah di Jakarta, Senin malam.

Nazaruddin berada di Singapura dengan alasan berobat. Ia mengaku sakit jantung. Menurut Jafar, Nazaruddin pernah berjanji mengirim rekam mediknya pada fraksi. Ia berjanji, Partai Demokrat akan mempublikasikan rekam medis Nazaruddin jika sudah menerimanya.

"Dia belum mengirimkan itu (rekam medik). Tapi, dari fraksi tentu sudah memintanya. Dia bilang akan mengirimkannya. Dia mengatakannya waktu saya ke Singapura lima hari yang lalu," ujar Jafar.

Pada bagian lain, ia mengatakan, Partai Demokrat tak memiliki andil untuk memulangkan Nazaruddin. "Kami tidak mempunyai kemampuan untuk memboyongnya pulang dan undang-undang tidak memberikan jaminan, tidak menugaskan untuk itu," tukasnya.

Seperti diberitakan, Nazaruddin dikabarkan berada di Singapura untuk menjalani pengobatan. Politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, mengatakan, dalam pertemuannya dengan Nazaruddin di Singapura beberapa waktu lalu, Nazaruddin mengaku mengidap penyakit Jantung dan berat badannya telah turun 18 kilo.

Namun kala itu, Nazaruddin merahasiakan tempat berobatnya. "Ketika saya tanyakan di mana rumah sakit dan dokternya, dia katakan 'nanti aja, Bang. Ini kan privasi'. Dan beliau katakan, insya Allah Bang kalau sudah selesai akan pulang," kata Sutan beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com