Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diragukan, SBY Tak Jalankan Politik Dinasti

Kompas.com - 13/06/2011, 15:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa dirinya tak mempersiapkan istrinya, Ani Yudhoyono dan kedua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, pada Pemilu 2014, diragukan. Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, meyakini Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu akan melanggengkan politik dinasti. Menurutnya, hal itu bisa terbaca dari gaya kepemimpinan SBY.

"Memang dalam tradisi Jawa, tidak ada istilah mencalonkan, tetapi dicalonkan. (Alm) Presiden Soeharto juga tidak pernah mencalonkan diri," kata Ray pada diskusi di Jakarta, Senin (13/6/2011).

Di masa mendatang, kata Ray, Presiden bisa saja mencalonkan Ibu Ani dengan alasan bahwa rakyat menginginkannya. "Dia (Presiden) tinggal mengatakan, karena rakyat menghendakinya, maka saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata Ray.

Ray mengusulkan, ke depan, perlu ada aturan bahwa keluarga presiden atau kepala daerah, baik itu suami, istri, anak, cucu, sepupu, keponakan, maupun orangtua, dilarang mencalonkan atau dicalonkan menjadi kepala negara atau kepala daerah selama setidaknya satu atau dua kali pemilu. Hal ini guna menciptakan persaingan antarcalon yang sehat dan adil.

"Asumsinya, setelah selang satu atau dua kali pemilu, yang bersangkutan sudah tidak dapat menjangkau birokrasi/pemerintahan sehingga persaingan menjadi lebih sehat dan adil," katanya.

Hal ini, dinilainya, akan membuat pemilu tak sarat dengan kolusi dan nepotisme. Ditambahkan Ray, jika Presiden berkomitmen tak ingin melanjutkan politik dinasti, yang bersangkutan harus berani menandatangani perjanjian hitam di atas putih. Perjanjian tersebut berisi janji bahwa Presiden beserta keluarganya tak akan mencalonkan diri, dan menolak untuk dicalonkan menjadi presiden atau wakil presiden pada Pemilu 2014.

"Perjanjian itu kemudian ditandatangani di depan notaris," tantang Ray.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com