Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Belum "Update" Info Terbaru Nazaruddin

Kompas.com - 13/06/2011, 09:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan, hingga Senin (13/6/2011) pagi ini pihaknya belum mendapatkan kabar terbaru mengenai kadernya, M Nazaruddin. Mantan bendahara umum partai pemenang pemilu itu kembali dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus dugaan suap proyek wisma atlet SEA Games pada hari ini. Saan mengungkapkan, belum ada informasi yang diperoleh apakah yang bersangkutan akan memenuhi panggilan KPK, setelah mangkir dari panggilan untuk kasus lain, Jumat lalu.

"Belum ada kabar. Tetapi, kami terus berkomunikasi agar yang bersangkutan mau memenuhi panggilan KPK," kata Saan saat dihubungi Kompas.com, pagi ini.

Pada Jumat lalu Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan, partainya melalui Ketua Fraksi Demokrat DPR Jafar Hafsah telah berupaya melakukan komunikasi dengan Nazaruddin yang diduga masih berada di Singapura. Komunikasi dilakukan, baik melalui layanan Blackberry Messenger maupun menghubungi nomor ponsel Nazaruddin. Andi mengatakan, tak ada satu pun balasan dari Nazaruddin.

Saan mengatakan, Demokrat menugaskan tiga anggota tim yang menemui Nazaruddin untuk melakukan komunikasi dengan yang bersangkutan. "Pak Sutan (Sutan Bhatoegana) belum menyampaikan lagi, apakah sudah berhasil menghubungi," ujarnya.

Ia menjanjikan akan berupaya maksimal agar Nazaruddin mau memenuhi panggilan KPK. Selain dalam kasus dugaan suap proyek wisma atlet, Nazaruddin juga diperiksa sebagai saksi dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan dan revitalisasi sarana prasarana di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007.

Nazaruddin bertolak ke Singapura pada 23 Mei 2011, dengan alasan melakukan pengobatan atas penyakit yang dideritanya. Kepada tim Demokrat, anggota Komisi VII DPR itu berjanji akan kembali ke Tanah Air jika ada panggilan KPK. Namun, janji tersebut belum dipenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com