Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denny: Indonesia Bukan Lagi Surga Koruptor

Kompas.com - 11/06/2011, 12:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Staf Khusus Presiden bidang Hukum Denny Indrayana mengungkapkan, Indonesia sudah bukan lagi menjadi surga bagi para koruptor. Para penjahat kerah putih itu, menurutnya, lebih memilih kabur ke luar negeri dibanding berada di Indonesia.

"Kalau koruptor kabur, mereka melihat negara kita sudah tidak aman (bagi koruptor). Dulu pengusaha, sekarang lari juga istri mantan penegak hukum (Nunun Nurbaeti, istri mantan wakil Kepala Polri Adang Darajatun)," kata Denny dalam diskusi polemik bertajuk "Koruptor Ngeloyor Negara Tekor" di Cikini Jakarta, Sabtu (11/6/2011).

Menurut Denny, sistem pemerintahan di Indonesia pascareformasi membuat para koruptor lebih sulit bergerak dibandingkan pada masa orde baru. "Negara demokratis lebih antikorupsi, otoriter lebih korup," katanya.

Selain itu, lanjut Denny, peraturan perundangan antikorupsi di Indonesia sudah semakin lengkap. "Kita punya undang-undang LPSK, pelarangan bisnis TNI, di konstitusi sendiri, kata korupsi sudah masuk jadi faktor impeachment presiden," ujarnya.

Selain itu, didukung pula dengan adanya lembaga antikorupsi Indonesia yang dipercayai publik. Denny menyebutkan, lembaga-lembaga tersebut di antaranya KPK, Pengadilan Tipikor, PPATK, LPSK, pengawas-pengawas eksternal dan Komisi Yudisial.

"Kebebasan pers juga lebih terjamin," katanya.

Denny menambahkan, indeks persepsi korupsi Indonesia di tahun 2010 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2004. Hal tersebut menunjukkan kemajuan Indonesia dalam pemberantasan korupsi. "IPK kita 2004 2,0, di 2010 2,8, kenaikan 0,8 signifikan. Kabar baiknya, kenaikan yang kecil itu sangat tinggi bahkan tertinggi di 10 negara ASEAN. Laos naek hanya 0,4, Singapura, Brunei tetap, yang lainnya menurun," ujar Denny, yang juga menjabat Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum.

Meski demikian, ditegaskannya, upaya pemberantasan korupsi harus terus dilakukan. "Tentu kita setuju pemberantasan korupsi terus, korupsi masih marak. Tapi, kita sudah lakukan upaya perbaikan dan harus diteruskan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com