Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipuji, SBY Tak Calonkan Anak Istri

Kompas.com - 10/06/2011, 16:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso memuji pernyataan tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak mengusung istri dan anak-anaknya dalam pencalonan presiden dalam Pemilu mendatang. Menurut Priyo, penegasan dari Presiden ini menjawab berbagai spekulasi yang muncul di publik selama ini mengenai pencalonan anggota keluarga sebagai penggantinya nanti.

"Saya berpandangan ini merupakan pernyataan yang tulus pada hari ini, dan itu dikemukakan untuk menjawab berbagai spekulasi yang muncul mengenai kemungkinan capres pada 2014 berasal dari keluarga presiden SBY," katanya dalam keterangan pers di Gedung DPR RI, Jumat (10/6/2011).

"Saya menyerukan agar masyarakat luas untuk menghormati hak politik dari pernyataan beliau sebagai seorang pemimpin. Saya termasuk mengapresiasi itu sebagai ketulusan pada saat ini ketika beliau harus menyampaikan itu. Seyogyanya kita terima dengan lapang dada tanpa titik koma," lanjut Priyo. Namun demikian, politisi Golkar ini mengingatkan bahwa Pemilu 2014 sendiri masih sekitar tiga tahun lagi.

Melalui pernyataan kemarin, menurut Priyo, Presiden SBY ingin menunjukkan bahwa dirinya lebih menaruh konsentrasi untuk membangun negeri dan tidak diganggu dengan kabar kabur tentang capres. Oleh karena itu, Priyo menaruh rasa hormat pada pernyataan SBY. Priyo menilainya sebagai hak politik SBY untuk memberi klarifikasi kepada publik atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini berseliweran di publik.

Dengan demikian, Priyo menilai bahwa untuk sementara Ani Yudhoyono dan keluarga dekat Presiden SBY tidak diperkenankan oleh SBY untuk maju dalam pencalonan presiden tahun 2014. "Ini harusnya bisa diikuti oleh semua lini kepemimpinan di negara ini, termasuk di daerah agar menyarankan anak istri, putra dan mantu tidak dicalonkan sepeninggal masa jabatan pejabat yang bersangkutan, " tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com