Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical: Soeharto Pantas Jadi Pahlawan

Kompas.com - 08/06/2011, 14:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie mengatakan, mantan Presiden RI Soeharto adalah seorang pemimpin besar yang patut dicontoh oleh pemimpin lainnya. Dia menilai, secara umum Soeharto telah memberikan kontribusi cukup besar bagi pembangunan bangsa dan negara. Oleh karena itu, dalam pandangannya, Soeharto pantas mendapat gelar pahlawan.

"Beliau tegas, berani, sabar dalam mendengarkan, dan berani untuk mengambil keputusan dengan cepat. Meski saya pernah melawan perintah Beliau, itu tidak akan mengurangi rasa hormat saya. Dan Golkar tetap melihat Beliau pantas menjadi pahlawan, dengan melihat apa yang telah dibuatnya selama ini," ujar Aburizal sesusai mengikuti acara  Mengenang 90 Tahun HM Soeharto, sekaligus peluncuran buku berjudul Pak Harto: The Untold Stories di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (8/6/2011).

Aburizal menambahkan, walaupun banyak penilaian yang menyebutkan Soeharto telah menjalankan pemerintahannya secara otoriter, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak menghormatinya. Menurut dia, setiap pemimpin negara di mana pun pasti mempunyai gaya kepemimpinan masing-masing. "Kalau style anggapan waktu itu, itu biasa saja. Setiap orang punya cara untuk melakukannya. Akan tetapi, yang jelas, dalam bernegara Beliau membangun dan mengaplikasikannya untuk membuat sebuah perubahan yang baik bagi masyarakatnya," tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Aburizal, bangsa Indonesia saat ini harus mulai belajar memilah atas apa yang dapat dijadikan pembelajaran dari kepemimpinan Soeharto. Mengenai penilaian negatif atas kepemimpinan Soeharto, dia menilai hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dalam perjalanan hidup seorang pemimpin bangsa.

"Kita tidak mungkin meminta semua orang tidak suka atau suka kepada kita. Dan makin lama orang akan menilai yang mana yang baik, mana yang tidak baik," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com