Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Periksa Syarifuddin dan Puguh

Kompas.com - 07/06/2011, 12:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (7/6/2011), memeriksa dua orang tersangka kasus dugaan suap terkait penanganan kepailitan PT Skycamping Indonesia,  yakni hakim nonaktif Syarifuddin dan kurator Puguh Wirawan.

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengatakan hal tersebut saat dihubungi. "Iya, pemeriksaan perdana setelah penangkapan," kata Johan.

Keduanya tiba di gedung KPK pagi ini. Puguh tiba sekitar pukul 10.15, sedangkan Syarifuddin tiba sekitar pukul 10.20. Saat dicecar pertanyaan, Puguh enggan berkomentar. Sementara Syarifuddin mengatakan akan menjelaskan perihal dugaan suap yang dituduhkan kepadanya. "Saya akan memberikan penjelasan, mintalah supaya saya diberi kesempatan untuk menjelaskan," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan Syarifuddin dan Puguh dalam dugaan suap terkait penanganan perkara kepailitan PT Skycamping Indonesia (SCI). Syarifuddin yang adalah hakim pengawas pengadilan niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu diduga menerima suap senilai Rp 250 juta terkait penjualan aset PT SCI yang dinyatakan pailit pada 2010.

"Ada dua aset tanah PT SCI di Bekasi yang dijual, masing-masing senilai Rp 16 miliar dan Rp 19 miliar. Penjualan aset perusahaan yang pailit itu harus dengan persetujuan hakim S (Syarifuddin). S adalah hakim pengawasnya. PW selaku kurator," kata Johan.

Syarifuddin ditangkap di rumahnya di daerah Sunter, Jakarta Utara, pada Rabu (1/6/2011) sekitar pukul 22.00. Adapun Puguh ditangkap di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Dalam penggeledahan di rumah Syarifuddin, KPK menemukan uang senilai 116.128 dollar AS, 245.000 dollar Singapura, 20.000 yen Jepang, 12.600 riel Kamboja, dan Rp 392 juta.

KPK lantas menahan Syarifuddin di rumah tahanan negara Cipinang, sedangkan Puguh ditahan di rumah tahanan Polda Metro Jaya sejak Kamis (2/6/2011). Adapun Syarifuddin adalah ketua majelis hakim yang memvonis bebas Gubernur Bengkulu nonaktif, Agusrin M Najamuddin, dalam kasus korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com