Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Situs Polri adalah Mahasiswa

Kompas.com - 07/06/2011, 10:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam mengatakan, pria yang diduga sebagai pelaku peretas situs resmi Polri, www.polri.go.id, berinisial AK. Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri masih memeriksa yang bersangkutan sejak ditangkap kemarin, Senin (6/6/2011).

"Inisialnya AK," kata Anton di Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta, Selasa (7/6/2011).

Ketika ditanya apakah AK berstatus mahasiswa, Anton membenarkan. Namun, Anton tak mau menjawab ketika ditanya dari kampus mana yang bersangkutan. Selain itu, Anton tak menjelaskan lokasi penangkapan, latar belakang AK, motif pembobolan situs. "Kita tunggu aja. Masih kita periksa dulu," ujar Anton.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Ito Sumardi juga enggan menjelaskan penangkapan itu. Dia hanya mengatakan, AK ditangkap di Pulau Jawa tanpa menyebut secara spesifik wilayahnya. "Masih didalami dulu. Nanti kalau sudah selesai, akan disampaikan," tutur Ito.

Seperti diberitakan, situs yang berisi berbagai data mengenai Polri itu sempat tak dapat diakses publik. Ketika diakses, malah muncul dua orang yang sedang di atas bukit. Salah satunya mengibarkan bendera. Tampilan layar berwarna hitam dan tercantum tulisan bernada jihad yang mengatasnamakan Islam.

Penyidik Bareskrim Polri langsung menyelidiki bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selang beberapa hari situs tersebut kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com