Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saan Minta Ramadhan Tak Bikin Polemik

Kompas.com - 03/06/2011, 14:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Saan Mustopa meminta polemik politikus berinisial Mr A yang dituding ingin menghancurkan Demokrat segera diakhiri. Sang pencetus, anggota Komisi I DPR yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Ramadhan Pohan, diminta untuk tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan dengan segera memberikan klarifikasi tentang orang yang dimaksudnya.

"Saya enggak tahu yang namanya A itu siapa. Hanya kita harap A ini tidak memunculkan persoalan lain dan jangan menjadi tuduhan. Tapi, saya berharaplah, soal Mr A ini bisa ditindaklanjuti dengan yang melemparkannya, Pak Ramadhan agar jangan menimbulkan polemik dan saling curiga terhadap individu A dan partai yang merasa inisial A ini di partainya. Padahal, di Partai Demokrat pun inisial A ini banyak sekali," tutur Saan ketika dihubungi wartawan, Jumat (3/6/2011).

Saan berharap polemik mengenai penyebutan inisial ini tidak mengganggu hubungan internal di dalam koalisi. Saan kembali menegaskan bahwa banyak elite Demokrat yang juga tak tahu siapa Mr A yang dimaksud oleh Ramadhan, termasuk dirinya. Demokrat, lanjutnya, memegang asas praduga tak bersalah terhadap pelaku pengirim pesan singkat (SMS) yang dinilai bersifat fitnah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan internal partai.

Saan mengatakan bahwa dirinya sudah mengetahui isi SMS tersebut. Kini, partai menyerahkan pencarian pelaku kepada aparat yang berwajib untuk menindaklanjutinya. "Oh saya enggak tahu. Makanya saya katakan itu kewenangan kepolisian dan ranah kepolisian, siapa yang menyebarkan SMS yang isinya fitnah, misalnya terhadap Ketua Dewan Pembina kami. Jadi soal penyebar SMS kita serahkan ke kepolisianlah," tandasnya.

Saat dihubungi Kompas.com, hari ini anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, juga menyebut Mr A sebagai aktor di balik adanya akun "@mnazar78" yang mengatasnamakan M Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat . Akun tersebut telah membuat beberapa status yang berisi tentang kekecewaannya terhadap para elite Demokrat yang dinilai telah meninggalkannya. Akun tersebut, dikatakan Mubarok, bukan dibuat oleh Nazaruddin.

"Itu kerjaan Mr 'A'. Prinsipnya kita sudah tahu, tetapi kita tidak menyalahkannya," ujar Mubarok.

Munculnya inisial Mr A dilontarkan Ramadhan pada Rabu lalu. Mr A ini, menurut Ramadhan, berusaha menjalankan niatnya menyerang Demokrat dengan menggunakan orang dalam Demokrat. Menurut dia, Partai Demokrat selama ini sudah merasakan adanya serangan-serangan ke dalam tubuh partai itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com