Oleh Antonius Tomy Trinugroho
KOMPAS.com - Pada Jumat, 1 Juni 1945, Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat bersama para anggota BPUPKI memenuhi sebuah bangunan di Pejambon, Jakarta. Rapat besar akan kembali digelar. Agenda rapat yang dipimpin Radjiman kali ini sama dengan agenda dua rapat sebelumnya, yakni membicarakan dasar negara bagi Indonesia, sebuah negeri yang sedang dipersiapkan kelahirannya oleh BPUPKI.
Dalam dua rapat besar sebelumnya, Muhammad Yamin, Ki Bagoes Hadikoesoemo, dan Dr Soepomo telah mendapat kesempatan menyampaikan gagasan tentang dasar negara Indonesia. Kali ini giliran Soekarno menyampaikan pandangannya mengenai dasar negara. ”Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (BPUPKI) mengeluarkan pendapat-pendapatnya, sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka Tuan Ketua Yang Mulia untuk mengemukakan pula pendapat saya,” ujar Soekarno mengawali pidato.
”Saya akan menepati permintaan Paduka Tuan Ketua Yang Mulia. Apakah permintaan Paduka Tuan Ketua Yang Mulia? Paduka Tuan Ketua Yang Mulia minta kepada sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini,” lanjut Soekarno.
Seperti yang dijanjikannya, Soekarno tidak langsung menyampaikan gagasan mengenai dasar negara Indonesia. Ia lebih dahulu menjelaskan arti..........(selengkapnya baca Harian Kompas, Rabu 1 Juni 2011, halaman 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.