JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada masyarakat Indonesia berpesan untuk tidak mengotori bangsa ini dengan racun fitnah. Selaras dengan imbauan Presiden yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengimbau politisi Partai Demokrat, M Nazaruddin, untuk pulang ke Tanah Air dan membuktikan segala tuduhan yang ia lontarkan di media massa. Jika tidak pulang, Nazaruddin telah mengotori bangsa ini dengan racun fitnah.
"Semua ungkapan yang diucapkan tidak melalui forum resmi kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Itu hanya dapat dinyatakan rumor dan sederajat dengan itu. Apalagi yang mengumbar berbagai pernyataan itu (Nazaruddin) kredibilitasnya diragukan. Beliau sendiri terkesan menghindar dari persoalan yang tengah dihadapinya," papar Ray saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/5/2011).
Ray menambahkan, publik tak perlu terbawa arus menanggapi secara serius ucapan Nazaruddin, cukup Presiden Yudhoyono yang menanggapi hal itu. "Ucapan itu juga diutarakan dari tempat yang hampir banyak orang tak mengetahuinya. Oleh karena itu, berbagai pernyataan Nazaruddin sebaiknya diabaikan. Kita harus menghindar diri untuk menanggapi secara serius rumor yg tak diniatkan secara serius. Cukuplah Presiden saja yang memiliki cukup banyak waktu, kesempatan, dan tentunya kepedulian untuk menanggapi rumor-rumor yang tidak kredibel," imbuh Ray.
Bangsa ini, lanjut Ray, bukan dibangun berdasarkan rumor-rumor layaknya yang disampaikan Nazaruddin. Jika ingin membangun politik dan hukum yang sehat bagi Indonesia, Ray menyatakan, Nazaruddin segera kembali dan membuktikan semua perkataannya. "Kita ingin membangun bangsa ini bukan atas dasar rumor. Permintaan kita cuma satu, bila semua yg dikemukakan Nazaruddin itu benar, setidaknya dalam keyakinan dirinya, maka pulanglah. Ungkap semuanya," pungkas Ray.
Seperti diketahui, politisi Demokrat itu menuding Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Sekjen MK Janedjri M Gaffar melakukan rekayasa politik terkait laporan pemberian uang 120.000 dollar Singapura darinya kepada Sekjen MK. Ia menyatakan akan kembali dan membongkar rekayasa tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.