JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Rumah Tahanan Negara Cipinang Edy Kurniadi menduga Poltak Sitorus meninggal karena sakit jantung.
Ia menjelaskan, menjelang kejadian, Poltak bermain tenis meja, Selasa (24/5/2011) pukul 09.15 WIB. Di tempat itu ada mantan Menteri Kesehatan Suyudi.
Pukul 09.30 WIB dada kiri Poltak sakit. Napasnya sesak. Suyudi memeriksa Poltak, lalu menyarankan Poltak berhenti bermain dan menemui dokter rutan.
Poltak pun dibawa ke klinik rutan. Saat diperiksa, tekanan darahnya 130/80, sedangkan denyut nadinya 88 kali per menit. Saat itu dia masih sadar. Poltak diminta beristirahat.
Pukul 09.45 WIB, Poltak pingsan dan dibawa ke poliklinik. Saat tiba di poliklinik rutan pukul 09.55 WIB, napasnya berhenti. Demikian pula denyut jantungnya.
Tim medis memberikan pertolongan darurat dengan memberikan pernapasan buatan. Tim medis lalu melakukan telekardiografi. Pukul 10.15 WIB, tindakan resusistasi dihentikan karena didapati midriasis maksimal pupil, yang menandai Poltak meninggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.