Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poltak Diduga Terkena Serangan Jantung

Kompas.com - 24/05/2011, 11:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI-P, Poltak Sitorus, meninggal dunia pada Selasa pagi ini dalam usia 67 tahun, seusai menjalani olahraga pagi di Rumah Tahanan Negara Cipinang, Jakarta Timur. Salah satu terdakwa kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ini diduga mengalami serangan jantung. Hal tersebut disampaikan kuasa hukum Poltak, yakni Petrus Selestinus, saat dihubungi hari ini. Menurut Petrus, kliennya itu meninggal di Rutan Cipinang sekitar pukul 10.00.

"Jenazah beliau kini ada di klinik Rutan Cipinang. Diduga beliau terkena serangan jantung," katanya.

Kasus yang menjerat Poltak kini tengah disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Senin kemarin, Poltak masih mengikuti persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi meringankan bersama terdakwa lainnya, Agus Condro, Max Moein, Rusman Lumbatoruan, dan Willem Max Tutuarima. Menurut Petrus, dengan meninggalnya Poltak, sudah dipastikan dakwaan dan tuntutan terhadap politisi PDI-P itu batal demi hukum.

Poltak didakwa menerima cek perjalanan senilai Rp 500 juta terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior BI yang dimenangi Miranda Goeltom pada 2004. Kepala Rutan Cipinang Edi Kurniadi membenarkan informasi meninggalnya Poltak itu. Menurut Edi, Poltak meninggal di tahanan seusai olahraga pagi.

"Habis senam, terus main tenis meja," kata Edi ketika dikonfirmasi secara terpisah.

Setelah olahraga, lanjutnya, Poltak tak sadarkan diri sehingga dilarikan ke klinik rutan. "Sudah pingsan, diberi pernapasan ini dulu, segala macam, urusan dokter," ujar Edi.

Jenazah Poltak, ujar Edi, akan diotopsi di Rumah Sakit Soekanto, Kramat Jati, terlebih dahulu, kemudian akan diserahkan kepada pihak keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com