Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panda Laporkan M Jasin ke Polisi

Kompas.com - 02/05/2011, 16:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan yang menjadi terdakwa dalam dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, Panda Nababan, melaporkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi M Jasin atas tuduhan pencemaran nama baik ke Kepolisian Sektor Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2011). Langkah Panda tersebut merupakan kelanjutan dari dua kali somasi yang dilayangkannya kepada Jasin sebelum ini.

"Kami akan laporkan sesuai somasi Panda, yakni Pak Jasin melakukan fitnah pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan," ujar kuasa hukum Panda, Juniver Girsang, di Polsek Tanah Abang seusai memasukkan laporan, siang ini.

Menurut Juniver, laporan tersebut berkaitan dengan pernyataan Jasin yang disampaikan di harian Suara Merdeka edisi 27 Agustus 2009 dan dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR. Dalam harian tersebut, katanya, Jasin menyebut inisial PN, anggota Komisi III DPR, tengah bermasalah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Pernyataan Jasin tidak benar, mencemarkan nama baik Panda, menyebut PN saat ini sedang bermasalah," ujarnya.

Pernyataan Jasin itu muncul jauh sebelum Panda ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap cek perjalanan. Kuasa hukum Panda menilai, KPK sengaja menargetkan Panda untuk dijerat dalam kasus yang melibatkan 26 politisi DPR 1999-2004 itu.

Ketika disinggung mengapa pernyataan Jasin itu baru dipersoalkan sekarang, Juniver mengatakan, langkah ini bukan merupakan manuver kliennya yang tengah menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan.

"Tidak ada kaitannya (dengan persidangan Panda). Ini diketahui Panda setelah timbul permasalahan dan diinformasikan rekannya bahwa jauh-jauh hari Jasin telah membuat statement," ungkap Juniver.

Sebelumnya, pihak Panda telah melayangkan somasi kepada Jasin. Menurut Juniver, tidak ada jawaban dari Jasin yang mengklarifikasi pernyataanya itu. "Dua kali (somasi). Dua minggu lalu, lantas tidak ada jawaban. Kami sampaikan lagi (somasi) Selasa lalu, sampai hari Jumat, 3 x 24 jam tidak ada respons," katanya.

Sementara itu, menurut M Jasin, ia telah mengklarifikasi pernyataannya tersebut secara langsung kepada Panda saat rapat dengar pendapat di DPR. Jasin juga mengatakan, inisial PN yang dicetuskannya bukan berarti Panda Nababan.

"Selama saya tidak menyebut nama, seorang PN itu konotasinya banyak. Bisa penyelenggara negara, seperti disebut dalam rapat dengar pendapat itu. PN itu bisa penyelenggara negara," tuturnya.

"Kalau dia (Panda) rumongso atau merasa bahwa itu PN me-refer kepada dia, itu perasaan Panda sendiri," kata Jasin pada 21 April 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com