Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Akan Kunjungi Korban Ledakan Bom

Kompas.com - 17/04/2011, 10:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dijadwalkan bertolak dari Jakarta pukul 10.00, Minggu (17/4/2011), menuju Cirebon, Jawa Barat, guna meninjau kondisi korban bom bunuh diri di Masjid Adz Zikro, Kompleks Mapolresta Cirebon, Jumat (15/4/2011) lalu.

"Menteri Kesehatan RI akan berkunjung ke Cirebon sehubungan dengan kasus ledakan bom di masjid. Rencananya Minggu (17/4/2011), pukul 10.00 WIB pagi, rombongan berangkat dari Jakarta dengan helikopter," demikian informasi yang dikeluarkan Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI, Sabtu (16/4/2011) malam.

Hingga kemarin, berdasarkan rilis Mabes Polri , tercatat 31 korban akibat bom bunuh diri tersebut. Satu orang yang diduga sebagai pelaku bom tewas, sementara 30 korban lainnya mengalami luka berat, ringan dan sedang. Korban luka berat adalah Kapolresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Polisi Herukoco.

Herukoco akan diberangkatkan ke Jakarta dan menjalani perawatan lanjutan di RS Pusat Pertamina, Jakarta. Humas Rumah Sakit Pertamina Cirebon, Muhammad Nur membenarkan kabar tersebut. Herukoco sudah diterbangkan pukul 09.00 WIB tadi.

"Pertimbangannya karena permintaan keluarga dan masih ada benda-benda yang tersisa di bagian lengan kanan dan berada di bagian yang sulit dijangkau. Bukan karena alat sebenarnya tapi lebih pada permintaan keluarga," ujar Nur.

Sebelumnya, memang ada permintaan ibu Herukoco yang tinggal di Jakarta. Dengan perawatan di Jakarta, dapat mempermudah keluarga Herukoco menjenguk. Meski telah menjalani operasi, serpihan material bom masih bersarang di tubuh Herukoco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com