Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sumbang 2 Juta Dollar AS

Kompas.com - 19/03/2011, 16:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia memastikan untuk membantu Jepang dalam bentuk dana senilai 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 17,4 miliar. Bantuan ini dinilai cukup untuk menunjukkan sikap simpati Indonesia terhadap kesulitan yang dialami oleh penduduk Jepang akibat bencana gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Sabtu (19/3/2011), saat menghadiri Diskusi Forum Komunikasi Wartawan Keuangan dan Moneter (Forkem) bertema ”Dampak Kenaikan Harga Minyak Terhadap APBN 2011”.

”Yang paling utama kita bersimpati. Kami sudah memberikan bantuan 2 juta dollar AS dalam bentuk perhatian dan empati kita pada masyarakat Jepang, untuk bentuk lainnya masih akan dikaji,” kata Agus.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pemerintah merasa ada hambatan psikologis untuk menanyakan komitmen Jepang, baik pemerintah maupun sektor swasta mereka, dalam mematangkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Jepang tengah membutuhkan dana setidaknya 200 miliar dollar AS untuk memulihkan kondisi infrastrukturnya lima tahun ke depan akibat deraan gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011.

”Kalau melihat dalamnya dampak (bencana), saya sebetulnya tidak berani menanyakan rekan kami di Jepang, baik sektor swasta maupun pemerintah. Walaupun tetap memegang komitmen untuk meneruskan, mereka itu harus memulihkan infrastrukturnya selama lima tahun ke depan, antara lain membuat permukiman baru untuk puluhan ribu rumah,” ujar Hidayat.

Menurut Hidayat, apabila pihak Jepang meninjau kembali atau menggeser proyek-proyek baru di Indonesia, dirinya akan sangat memakluminya. Seperti beberapa proyek otomotif, Hidayat tidak yakin akan terealisasi pada bulan-bulan ini.

”Sekarang masih suasana musibah, saya belum berani ngomong bisnis dulu. Namun, nanti satu hingga dua bulan ke depan, saya akan menawarkan mereka untuk merelokasi beberapa industri komponen mereka dan industri-industri yang sudah dilakukan di sini. Ini bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan rekan bisnis lokal,” ujarnya.

Relokasi patut ditawarkan karena dalam lima tahun ke depan Jepang akan konsentrasi pada program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Dengan demikian, Jepang akan terfokus pada pembangunan berbagai infrastruktur dasar, seperti pelabuhan. Sebagai dampaknya, ekspor beberapa komoditas Indonesia ke Jepang akan menurun.

”Karena setelah itu kebutuhan mereka akan meningkat. Mereka akan membutuhkan banyak sekali baja  dan alumunium untuk rehabilitasi serta rekonstruksi,” kata Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com