JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris Jenderal Susno Duadji tidak menaruh curiga terkait tewasnya Bripka Doni Rahmanto, mantan ajudannya saat menjabat Kepala Bareskrim Polri. Susno masih meyakini Doni tewas murni akibat kecelakaan lalu lintas.
”Kita positif thinking,” ujar Susno di sela-sela sidang atas dirinya sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2011).
Ketika ditanya apakah tidak menaruh curiga lantaran sudah dua mantan ajudan yang sekaligus menjadi saksi yang meringankan dirinya tewas, Susno menjawab, ”Kita serahkan ke penyidik. Penyidik tentunya akan bekerja profesional. Kita berdoa saja semoga almarhum diterima Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan”.
Susno menerima informasi tewasnya Doni dari salah satu ajudannya satu jam setelah kejadian. ”Dia anak yang sangat baik sekali di mata saya. Makanya, begitu dengar (tewas), saya kaget, terharu,” ujarnya.
Doni diketahui tewas dalam kecelakaan di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Rabu (9/3/2011) pagi, ketika menuju Stasiun Jatinegara untuk membeli tiket kereta api. Kesaksian Doni telah meringankan Susno terkait perkara PT Salmah Arowana Lestari.
Pada 14 Oktober 2010, Ipda Anjar Saputro (45), yang juga mantan ajudan Susno, tewas akibat kecelakaan lalu lintas ketika melintas dengan sepeda motor di daerah Bogor. Rencananya, almarhum akan menjadi saksi yang meringankan Susno terkait perkara yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.