Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

September, Super Tucano Gantikan Bronco

Kompas.com - 07/03/2011, 20:12 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Lapangan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh bersiap menerima kedatangan 16 pesawat terbang tempur taktis Super Tucano yang sudah dipesan dari pabriknya di Brasil, Embraer, bulan September 2011. Pesawat ini akan mengganti seluruh sisa pesawat dengan karakter yang sama, OV-10 atau dijuluki Bronco yang kini sudah habis jam terbangnya dan hanya bisa dimuseumkan.

Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Marsekal Pertama (Marsma) Agus Dwi Putranto di Malang, Senin (7/3/2011) menjelaskan, Mabes TNI AU dan pemerintah yang memutuskan memilih dan membeli jenis pesawat tersebut. "Sebagai prajurit kami menyiapkan diri untuk memanfaatkan dan memelihara sebaik mungkin. Sudah kami siapkan pilot dan teknisi yang akan mengoperatori dan melayani perawatannya, pada Skadron 21, yang sama dengan Skadron OV-10," katanya.

Menurutnya, secara berangsur para teknisi dan calon pilot sudah mendapat kesempatan pendidikan, yang tidak ia rinci. Pesawat tempur Super Tucano, jelasnya, merupakan pesawat tempur taktis yang bertugas sebagai semacam pemandu dan pengintai atau penjuru depan, bagi pesawat tempur serbu di belakangnya.

"Ini jenis pesawat tempur kecil, yang karena kecepatannya yang lebih rendah dibanding pesawat tempur jet Sukhoi, akan memudahkan pilot Super Tucano untuk mengamati sasaran darat, bertipe pesawat tempur sasaran udara ke darat," katanya.

"Karakternya dalam taktik pertempuran udara kurang lebih mirip dengan peran OV-10, hanya saja jauh lebih modern segala-galanya dibanding OV-10, termasuk sistem navigasinya, persenjataannya dan mesinnya," sambung Agus.

Persenjataan yang dibawa jenis roket dan bom udara ke darat seperti bom MK82, dan semua jenis senjata untuk tujuan penyerangan air to ground. Adapun pesawat dibawah skadron 21 OV-10/Bronco, katanya, kini tersisa tinggal tujuh pesawat saja. Sebuah OV-10 sudah dipastikan akan diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimuseumkan. "Lanud Abdulrachman Saleh berencana memasang satu pesawat sebagai monumen di dalam kompleks Lanud. Lalu sisanya belum diputuskan," katanya.

Menurut Agus, bisa saja jika ada pihak yang hendak memerlukannya untuk dijadikan monumen. Permintaan mengenai itu hanya bisa diizinkan oleh Mabes TNI AU. "Selama ini sudah ada satu OV-10 yang dijadikan monumen di Kabupaten Jombang, Jawa Timur," tambah Marsma Agus Dwi Putranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com