Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut dan Gayus Bukan Referensi Komunikasi DPR

Kompas.com - 06/03/2011, 20:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seringnya tokoh dari partai politik tertentu muncul di televisi tidak mengharuskan mereka jadi seorang yang dijadikan referensi komunikasi (influencers) di kalangan parlemen. Justru yang tampil sebagai influencers adalah anggota DPR yang tak terlalu dikenal. "Tokoh-tokoh influencer itu ternyata tidak harus seorang yang paling sering diketahui masyarakat dari TV, tapi juga bisa sebaliknya, seperti Ferdiansyah (Fraksi Partai Golkar) dan Ledia Hanifa Amalia (F-PKS)," kata Faisal, peneliti dari Plan Politika, Minggu (6/3/2011) dalam diskusi riset 'Pola Komunikasi dan Social Network Politisi Senayan' di Jakarta.

Meski sudah lama tampil di Senayan, Ferdiansyah jarang tampil ke publik. Padahal, di antara anggota DPR, dia merupakan tokoh yang dipandang erat komunikasinya. "Bahkan, kita cukup susah mengenali wajah Ferdiansyah atau mencari fotonya di internet," timpal Faisal.

Sementara Ledia Hanifa jarang berbicara di depan media massa. Anggota Fraksi PKS ini justru menduduki posisi penting di jajaran pimpinan Kaukus Perempuan Parlemen RI 2009-2014 sebagai Ketua Bidang V (Humas).

Group Head Uvolution Indonesia, Andi Syafrani, mengungkapkan sejumlah nama yang jadi referensi komunikasi di DPR. Selain Ferdiansyah dan Ledia, juga ada Teguh Juwarno (FPAN), Theresia Pardede atau Tere, Situ Mufattahah dan Marzuki Ali (F-Partai Demokrat), Aziz Syamsuddin (FPG), M Nasir Jamil (FPKS) dan Dedi Gumelar (FPDI Perjuangan).

"Seluruh influencer tadi justru teralienasi. Mereka bukan narasumber dari kalangan internal partai yang dicari oleh media. Berbeda dengan Ruhut Sitompul (PD) dan Gayus Lumbuun (FPDIP) yang paling sering dipanggil sebagai referensi media televisi," terang Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com