Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-PG Dominan dalam Pola Komunikasi

Kompas.com - 06/03/2011, 17:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar (F-PG) mendominasi daftar 4 variabel kompetensi dalam riset tentang pola komunikasi dan jaringan sosial di Gedung Parlemen.

Empat variabel itu, antara lain developing others, influencing others, building relative relationship, dan forward thinking. ”Karena datanya memang seperti itu, data yang tidak bisa diubah,” kata Group Head Uvolution Indonesia Andi Syafrani, Minggu (6/3/2011) di Jakarta saat ditanya mengapa Fraksi Partai Golkar mendominasi 4 variabel tersebut.

Anggota Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto, muncul dalam semua variabel kompetensi. Kemudian, nama-nama lain dari Fraksi Partai Golkar adalah Priyo Budi Santoso (developing others dan building relative relationship), Agun Gunanjar (influencing others dan forward thinking), Idrus Marham (forward thinking), Ferdiansyah (forward thinking), dan Nurul Arifin (building relative relationship).

Selain dari Fraksi Partai Golkar, nama lain yang muncul dalam variabel developing others adalah Tjatur Sapto Edi, Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Marzuki Ali.

Sementara anggota DPR yang dianggap paling banyak mempengaruhi orang lain (influencing others) adalah M Ja'far Hafsah, Agun Gunanjar, Benny K Harman, dan Zuber Safawi. Adapun variabel building relative relationship selain dari Fraksi Partai Golkar yang dipandang kompeten adalah Marzuki Alie, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, dan Tjatur Sapto Edi.

Kemudian, pada variabel forward thinking nama di luar Fraksi Partai Golkar yang muncul adalah Tjatur Sapto Edi. Andi Syafrani menjelaskan, riset ”Pola Komunikasi dan Social Network Politisi Senayan” menggunakan metode quota sampling.

Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan 53 anggota Dewan. ”Kami menentukan responden secara proporsional sesuai jumlah kursi masing-masing fraksi,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com