Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Sesalkan Penyerangan Terhadap Yapi

Kompas.com - 15/02/2011, 22:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin menyesalkan tindak kekerasan berupa penyerangan terhadap Yayasan Pondok Pesantren Islam (Yapi) di Pasuruan, Jawa Timur.

"Jangan ada kekerasan, perbedaan harus dipecahkan melalui dialog, bukan dengan saling serang, apalagi perbedaan di antara sesama Muslim," katanya di Jakarta, Selasa (15/2/2011).

Ia menegaskan Islam tidak menolerir segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan perbedaan dalam Islam karena perbedaan dalam Islam sesungguhnya merupakan rahmat. "Segala pelanggaran ini harus diproses secara hukum," katanya.

Sedikitnya empat orang santri Yapi di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengalami luka pada bagian kepala akibat serangan suatu kelompok tak dikenal.

Keempat santri itu kini menjalani perawatan di rumah sakit di Bangil karena mengalami luka serius pada bagian kepala.

Keempat korban, yakni Miqdad (17), siswa kelas II SMA; Abultaz alias M Baraqbah (19), siswa kelas III SMA; Ali Reza (15), siswa kelas I SMA; dan Abdul Qadir (15), siswa kelas I SMA.

"Pada saat kejadian, keempat korban sedang bermain bola di halaman pondok pesantren tersebut kemudian sekelompok massa mengendarai sepeda motor secara tiba-tiba memasuki halaman pondok," kata Ketua Yapi, Ustaz Ali Mukhsin Assegaf.

Selain empat santri, dua penjaga kompleks Yapi turut menjadi korban dalam insiden tersebut. Mereka adalah Sya’roni dan Shoir yang mengalami luka pada bagian kepala.

Penyerangan tersebut juga mengakibatkan kaca ruang penjagaan pondok pesantren yang berlokasi di Jalan Raya Bangil-Pandaan, Kabupaten Pasuruan, itu hancur berkeping-keping.

Ia menuturkan bahwa para pelaku beramai-ramai menggunakan sepeda motor dari arah Pandaan, lalu masuk ke areal pondok pesantren.

Setelah menyerang sejumlah santri, para pelaku keluar pondok dan berjalan menuju arah Bangil. "Setelah itu kembali lagi ke arah Pandaan," katanya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Badrodin Haiti menyatakan, tiga pelaku penyerangan santri Yapi di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Pasuruan, sudah ditangkap.

"Pelakunya tiga orang dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," katanya saat mengunjungi kompleks Yapi, Pasuruan, Selasa sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com