Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiemas: Saatnya Capres Muda

Kompas.com - 04/01/2011, 18:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas, mewacanakan para kader muda maju sebagai calon presiden pada tahun 2014 mendatang. PDI Perjuangan sendiri, dikatakannya, siap memajukan kader muda setelah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri diperkirakan tidak akan maju lagi dalam pertarungan RI-1. "Paling pas usia 40-50 tahun," kata Ketua MPR ini di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/1/2011).

Siapa calon muda yang akan diajukan PDI Perjuangan? "Saya rasa kami akan memajukan calon muda, tetapi belum tahu siapa. Ini memang eranya anak muda untuk maju sebagai capres," ujarnya.

Ketika ditanya mengenai rumor bahwa Demokrat mengambil ancang-ancang untuk mencalonkan Ani Yudhoyono, Taufiq enggan berkomentar lebih panjang. Namun, dalam pandangannya, secara usia Ani Yudhoyono tergolong "sedang-sedang" saja. "Bu Ani kader tua? Enggak juga, sedang-sedang saja sepertinya. Belum 60," kata Taufiq.

Meski saat ini PDI Perjuangan dan Demokrat tengah melakukan komunikasi intensif, pembicaraan ke arah berkoalisi dalam pemilihan presiden belum dibicarakan. Bagaimana dengan duet Ani Yudhoyono-Puan Maharani? "Jadi presiden dan wakil presiden itu given, mau setengah mati usaha kalau tidak (takdir) kan tidak bisa juga," katanya.

Sebaliknya, mantan Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan, hingga saat ini belum ada pembicaraan soal pencalonan presiden. "Nanti. Masih terlalu jauh dibicarakan sekarang. Energi kita jangan dihabiskan untuk membahas itu," ujar Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com