Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ratu Narkoba" Australia Kudu Bersabar

Kompas.com - 25/12/2010, 13:45 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Dua narapidana kasus narkoba asal Australia Schapelle Leight Corby dan Renae Lawrence mendapat kado natal berupa pengurangan masa hukuman atau remisi masing-masing 1 bulan 15 hari dari Kementrian Hukum dan HAM. Namun begitu, Corby dan Renae masih harus bersabar menunggu karena surat keputusannya diperkirakan baru turun 7 hingga 15 hari mendatang.

“Corby dan Renae dapat 1 bulan 15 hari, tapi hari ini belum turun, karena narapidana kasus narkoba, pemberian remisi langsung dari pusat,” ujar Kalapas kelas II A Kerobokan, Denpasar, kepada Kompas.com, Sabtu (25/12/2010) siang.

“Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya pengajuan remisi mereka biasanya dikabulkan,” imbuhnya.

Selain Corby dan Renae, empat narapidana asing lain yang menghuni lapas Kerobokan, Denpasar, juga mendapat remisi pada perayaan Natal tahun ini. Total narapidana beragama Nasrani yang memeroleh remisi Natal adalah 47 orang. Sebanyak 36 orang di antaranya sudah turun hari ini, sementara 11 sisanya termasuk Corby dan Renae masih dalam proses. Adapun dari 47 orang yang memperoleh remisi salah seorang di antaranya mendapat remisi RK 2 atau bebas langsung.

Prosesi penyerahan remisi di Lapas Kerobokan hari ini diawali dengan ibadah Natal bersama narapidana nasrani. Puncak perayaan natal di Lapas Kerobokan itu sendiri sudah berlangsung Jumat (24/12/2010) malam tadi. Corby dan Renae pun tampak larut dalam suka cita Natal bersama narapidana nasrani lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com