Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Atas Jasa PSK, Saya Jadi Doktor

Kompas.com - 23/12/2010, 00:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, meluncurkan kembali bukunya yang berjudul "Perempuan-perempuan Kramat Tunggak".

Ia rupanya sejak lama menaruh perhatian pada nasib "Kupu-kupu Malam" yang beroperasi di sebuah daerah prostitusi terbesar di Kramat Tunggak, Jakarta Utara tersebut.

"Tahun 1993 dan tahun 1995, saya mondar-mandir sehari-hari di Kramat Tunggak, melakukan penelitian buat disertasi. Di sana saya dapat banyak bantuan dari para pekerja seks dan petugas sosial," ucap Endang, Rabu (22/12/2010), dalam acara peluncuran bukunya di Bentara Budaya Jakarta.

Untuk merampungkan disertasi yang kemudian dijadikan buku itulah, Endang yang tengah menempuh studi di Harvard School of Public Health, Boston, Amerika Serikat harus bekerja keras untuk dapat masuk ke dalam komunitas pekerja seks komersia (PSK).

Saat itu, Endang mengambil tema disertasi tentang perilaku seksual mereka yang beresiko tinggi terkena penyakit seks menular seperti HIV/AIDS. Untuk menyatu dengan komunitas baru yang sama sekali asing itu, ia pun harus terjun langsung ke lapangan.

Bahkan, ia menyempatkan diri menginap pada salah satu rumah bordil di Kramat Tunggak, yang sekarang sudah didirikan Islamic Center tersebut. Pendekatan Endang kepada para pekerja seks ini rupanya juga diawali dengan kecanggungan. Salah satu kutipan dalam bukunya menyiratkan hal tersebut.

"Saat pertama kali ke Kramat Tunggak, saya lihat ada perempuan-perempuan muda berseragam putih hijau. Ketika melihat dan mendekati, saya pikir tidak boleh menyinggung perasaan perempuan ini. Tapi hal ini yang saya sadari membuat saya bersikap tidak wajar, tersenyum ramah berlebihan, mengangguk ke kiri dan ke kanan. Di balas dengan pandangan curiga dan tak ramah," tuturnya.

Namun, hari demi hari dijalani Endang di tempat tersebut dan akhirnya mengenal secara personal satu per satu wanita malam tersebut.

"Setelah berkenalan, lepas sudah topeng keramahtamahan. Saya menganggap mereka sebagai perempuan biasa dan mereka pun menganggap saya manusia biasa," tulis Endang.

Hal inilah yang kemudian membuat ikatan Endang dengan para pekerja seks terjalin begitu kuat meski kejadian ini sudah belasan tahun berlalu.

"Karena atas jasa pekerja seks komersial perempuan itulah saya bisa jadi doktor. Saya selalu berjanji memperhatikan PSK," ucap Menkes dalam sambutannya. Di dalam bukunya, Endang pun menempatkan para perempuan Kramat Tunggak ini di urutan atas.

"Ucapan terima kasih saya tujukan kepada perempuan-perempuan di Kramat Tunggak. Dari mereka saya belajar arti kehidupan lebih dalam dari apa yang pernah saya alami sendiri," tulisnya.

Ia juga memuji, "Keberanian dan kegigihan mereka dalam mempertahankan hidup dan harga diri membuat saya bangga dapat berkenalan dengan mereka. Anggapan umum bahwa mereka mengambil halan termudah mendari nafkah harus dipertanyakan, sebab melacur sama sekali bukan pekerjaan yang mudah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com