Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Siapkan "Satrio Piningit"

Kompas.com - 24/09/2010, 18:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga kini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mengirimkan nama calon Kepala Polri ke Gedung Parlemen. Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai, Presiden sedang menyiapkan seorang satrio piningit di luar nama Komjen Imam Sudjarwo dan Komjen Nanan Soekarna.

"Akan ada nama di luar itu. Kita melihat Senin tidak jadi (kirim nama), Selasa tidak jadi, hari ini juga tidak jelas. SBY sedang menyiapkan satrio piningit karena dari dua figur yang ada, dia merasa belum cukup," katanya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/9/2010).

Satrio piningit itu, kata Neta, adalah sosok yang berpengalaman memimpin institusi kepolisian, khususnya kepolisian daerah. Dia hingga kini masih berpangkat Irjen, tetapi katanya hari ini orang itu akan diangkat sebagai bintang tiga dan dimutasi menggantikan Komjen Imam Haryatna.

"Infonya dari teman di Cikeas, targetnya akhir bulan ini, akan ada nama baru selain dua nama ini," katanya. "Siapa itu satrio piningit, terserah SBY," tambahnya.

Sebagai pimpinan LSM IPW, Neta menilai bahwa seorang calon Kepala Polri harus bebas dari kasus pelanggaran HAM, tegas terhadap illegal logging, dan tidak menjadi antek-antek pengusaha hitam.

Jabatan Kapolri, kata Neta, adalah jabatan yang lebih strategis ke depannya dibanding jabatan Panglima TNI. "Pada pemilu nanti, karena semua berkepentingan termasuk partai-partai, begitu juga pengusaha," katanya.

Oleh karena itu, IPW mendukung jika Presiden hanya mengajukan satu orang calon Kapolri ke DPR. "Agar tidak terjadi politik dagang sapi di DPR, kecuali politisi kita sudah bagus, moralitasnya terjamin," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com