Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Minta Suap Innospec Ditindaklanjuti

Kompas.com - 12/08/2010, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — DPR mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengusut dan menindaklanjuti dugaan suap PT Innospec kepada oknum pejabat PT Pertamina. Hal itu terkait dengan pembuatan peraturan pemasaran bensin bertimbal di Indonesia.

Desakan itu datang dari Wakil Ketua DPR Pramono Anung dan anggota Komisi III DPR Nasir Djamil. Pada 5 Agustus, pengadilan di Inggris dan Amerika menemukan adanya dugaan suap PT Innospec terhadap pejabat di Indonesia terkait pelarangan bensin bertimbal.

"Di negara luar ada foreign corrupt practice acts dan sudah diputuskan melalui pengadilan di sana. Jadi, tidak bisa KPK mengatakan mereka tidak terikat dengan hukum yang berlaku di negara lain. Yang sudah diputuskan pengadilan di luar Indonesia, KPK wajib menindaklanjuti itu," kata Pramono, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/8/2010).

Jika dibiarkan, menurutnya, bisa memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk menyalahgunakan kekuasaannya. Padahal, terkait bensin bertimbal, dinilai Pramono memiliki dampak yang sangat besar karena berkaitan dengan apa yang dikonsumsi publik.

"Apa pun, KPK harus proaktif. Ini kebutuhan masyarakat atau publik yang luas. Apa yang terjadi sudah kejahatan kemanusiaan. Korupsi yang terjadi tidak hanya merugikan negara, tetapi juga orang yang memakainya," ujar mantan Sekjen PDI-P ini.

Pimpinan DPR juga akan meminta komisi terkait, yaitu Komisi III dan Komisi VII, untuk mengklarifikasi kasus ini. Dihubungi terpisah, anggota Komisi III Nasir Djamil juga mengeluarkan desakan serupa.

"Keputusan pengadilan itu sudah bukan isapan jempol. KPK harus mengungkapnya sebagai bukti awal. Harus ditindaklanjuti untu keadilan publik. Ini bukan sekadar upaya mendiskreditkan Indonesia. Tetapi kita tahu birokrat kita memang begitu kerjanya. KPK harus menindaklanjuti," kata Nasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

    Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

    Nasional
    Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

    Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

    Nasional
    Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

    Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

    Nasional
    Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

    Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

    Nasional
    Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

    Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

    Nasional
    Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

    Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

    Nasional
    Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

    Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

    Nasional
    Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

    Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

    Nasional
    Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

    Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

    Nasional
    Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

    Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

    Nasional
    Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

    Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

    Nasional
    Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

    Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

    Nasional
    745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

    745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

    Nasional
    Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

    Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

    Nasional
    Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

    Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com