Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Minta Maaf dan Cabut Umpatannya

Kompas.com - 08/01/2010, 18:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, sudah menarik umpatan kasarnya yang dilontarkan saat bersitegang dengan anggota Fraksi PDI Perjuangan, Gayus Lumbuun. Keduanya terlibat perang mulut yang berujung lontaran kata "bangsat" dari Ruhut saat rapat Pansus Angket Bank Century, Rabu lalu.

Hal itu dikatakan Gayus, Jumat (8/1/2010) di Gedung DPR, Jakarta. Gayus mengungkapkan, Ruhut juga telah meminta maaf pada dirinya. "Saat rapat pleno tadi malam, Saudara Ruhut sudah minta maaf dan mencabut kata-kata kasarnya," ujar Gayus.

Sebelum kejadian tersebut, pimpinan Pansus sebenarnya berencana meminta Fraksi Demokrat agar mengingatkan Ruhut. "Karena sering kali melakukan tindakan yang menyebabkan tanya jawab menjadi tidak lancar," katanya. Saat berbalas kata, Gayus mengaku mencoba menahan diri karena posisinya sebagai pimpinan Pansus.

Tidak akan bawa ke BK

Gayus Lumbuun menyatakan tak akan memperkarakan Ruhut ke Badan Kehormatan DPR. Hal tersebut sudah disampaikan ke Fraksi PDI Perjuangan.

Menurut Gayus, yang juga menjabat Ketua BK, akan terjadi konflik kepentingan jika masalah ini diperpanjang. "Akan tidak nyaman, kalau sebagai Ketua BK, saya memeriksa dia," ujar anggota Komisi III ini.

Padahal, pimpinan DPR berencana mengundang pimpinan BK pada Senin pekan depan untuk membahas masalah ini. Sementara itu, Ketua DPR Marzuki Alie mengharapkan agar peristiwa ini tidak terulang. Marzuki, yang satu fraksi dengan Ruhut, menuturkan, baik Ruhut maupun Gayus harus introspeksi diri.

Kejadian tersebut dinilainya memberikan kesan tidak baik terhadap wajah Dewan di masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com