Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadjroel: Data Bendera Menarik Meski Masih Diragukan

Kompas.com - 01/12/2009, 13:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak) Fadjroel Rahman mengaku masih meragukan data yang diungkap LSM Bendera yang merilis aliran dana Bank Century kepada para mantan tim sukses pasangan SBY-Boediono, putra Presiden SBY, termasuk kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Lembaga Survey Indonesia.

Saat ditemui seusai Paripurna DPR, Selasa (1/12), Fadjroel menyambut baik pihak-pihak yang kemudian berencana memproses secara hukum atas data aliran yang diungkap oleh LSM Bendera itu.

"Data itu menarik memang. Akan tetapi, saya tidak tahu apakah data itu benar atau tidak. Paling tidak, menjadi menarik, menambah lagi suasana di dalam masyarakat atas keingintahuan untuk membuktikan apa betul adanya aliran dana ke sana," kata Fadjroel.

"Apa betul aliran dana itu kemudian memang masuk ke trio Mallarangeng. Data itu, tentu saja menjadi sangat penting bagi Panitia Hak Angket Century nanti," katanya lagi.

Fadjroel kemudian menyambut baik, sikap trio Mallarangeng maupun yang lain mengadu ke Polda Metro Jaya terkait data yang dirilis oleh LSM Bendera.

"Saya menganggap, kalau diadukan ke Polisi, malah lebih bagus. Jadi artinya ada upaya untuk membuka apa saja yang terjadi. Dengan pengaduan trio Mallarangeng itu semuanya akan terbuka," Fadjroel menegaskan.

Senin (30/11) kemarin, LSM Bendera merilis aliran dana Bank Century yang masuk ke kalangan istana maupun lembaga lain. Data yang dirilis bendera terkait aliran dana itu meliputi; KPU menerima dana Rp 200 miliar, LSI Rp 50 miliar, FOX Rp 200 miliar, Partai Demokrat Rp 700 miliar, Edi Baskoro Yudhoyono Rp 500 miliar, Hatta Radjasa Rp 10 miliar, Mantan Panglima TNI, Djoko Suyanto Rp 10 miliar.

Lalu,  kepada mantan Jubir Presiden Andi Malarangeng Rp 10 miliar, Rizal Malarangeng Rp 10 miliar, Choel Malarangeng Rp 10 miliar, serta aliran dana kepada pengusaha Hartati Murdaya Rp 100 miliar.

Atas penyebutan aliran dana tersebut, hari ini sejumlah pihak, seperti mantan Wakil Ketua Timnas Kampanye SBY-Boediono Djoko Suyanto, mantan Ketua Timnas Kampanye SBY-Boediono Hatta Radjasa, trio Malarangeng, dan putra Presiden SBY, Edhi Baskoro Yudhoyono, melaporkan Bendera ke Polda Metro Jaya.

Demokrat sebaiknya legowo

Fadjroel kemudian mengungkapkan harapannya kepada Fraksi Partai Demokrat di DPR untuk legowo, memberikan kursi pimpinan Pansus Angket kepada para inisiator Hak Angket Bank Century. Menurutnya, dengan sikap ini paling tidak Pansus Angket Century akan berjalan lebih baik.

"Kalau memang merasa tidak ada dana yang masuk ke mereka (Demokrat), memang musti mendukung. Bolehlah membantah, apapun bisa dibantah. Makanya, supaya imparsial, lebih baik Demokrat menyerahkan ketua Pansus Angket kepada pihak pengusul," Fadjroel menyarankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com