Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Williardi dan Istri Diklarifikasi Enam Jam

Kompas.com - 11/11/2009, 23:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wiiliardi Wizar berserta istrinya, Nova, dimintai klarifikasi oleh penyidik serta Provesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri selama enam jam. Mereka diklarifikasi seputar pernyataan Williardi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Pak Williardi dan ibu Nova diperiksa oleh empat orang penyidik dan Propam selama enam jam," ucap kuasa hukum Williardi, Apollo Djara Bonga, usai menemani memberikan keterangan di Mabes Polri, Rabu ( 11/11 ).

Apollo menjelaskan, selama klarifikasi, Williardi dan Nova menjelaskan bagaimana proses rekayasa serta intimidasi-intimidasi yang diterima selama pemeriksaan. Menurutnya, Nova terus mendampingi Williardi saat terjadi bujukan untuk menyamakan berita acara pemeriksaan Sigit dengan sasaran Antasari serta intimidasi selama pemeriksaan. "Ibu Nova ada mendengarkan sendiri, meyaksikan sendiri," kata dia.

Namun, keterangan Apollo tersebut berbeda dengan penjelasan saat kedatangannya di Mabes Polri siang tadi. Ia mengatakan, bahwa saat pemeriksaan awal dari tanggal 28 April-30 April, Williardi tidak didampingi oleh siapapun.

Ketika ditanya mengenai pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna bahwa saat pemeriksaan Williardi didampingi pengacara seperti dalam rekaman saat pemeriksaan, ia mengatakan, rekaman yang ditayangkan sore tadi adalah pemeriksaan setelah 30 April. "Pemeriksaan Pak Williardi berulang-ulang. Bisa sampai lima sampai tujuh kali," ucap dia.

Mengenai pernyataan bahwa Polri siap menghadirkan para penyidik serta nama-nama yang disebutkan Williardi dalam persidangan berikutnya, ia menyambut baik hal itu. Pihaknya akan mempertanyakan banyak hal kepada penyidik. "Kita akan uji disana," jawab dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com