Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MPR Makin Sulit Sosialisasikan Amandemen UUD 1945

Kompas.com - 19/10/2009, 22:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) semakin sulit mensosialisasikan hasil amandemen UUD 1945 kepada publik sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-undang. Ini akibat semakin berkurangnya anggota MPR dalam periode 2004-2009 yang terlibat dalam perumusan amandemen UUD 1945 .

"Sekarang ini sosialisasi (UUD 1945 ) sulit dilakukan karena anggota MPR yang terlibat dalam perubahan UUD 1945 semakin berkurang. Dulu anggota (MPR) yang terlibat masih cukup," ucap Wakil Ketua MPR Lukman Hakim saat silaturahmi Forum Kostitusi di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Senin (19/10).

Lukman menjelaskan, untuk mensosialisasikan amandemen UUD 1945 diperlukan anggota MPR yang mampu menjelaskan dengan baik latar belakang disusunnya setiap pasal dalam konstitusi, bukan hanya menjelaskan kata-kata dalam pasal.

"Perlu dijelaskan latar belakang kenapa suatu pasal lahir sehingga masyarakat bisa menangkap roh dari konstitusi," terang dia. Karena itu, keberadaan Forum Konstitusi yang bertugas menyosialisasikan konstitusi sangat membantu tugas MPR.

Menurut politisi partai PPP tersebut, dengan adanya perubahan UUD 1945 , masyarakat dapat menafsirkan konstitusi. Namun, jika terjadi sengketa dalam penafsiran, disitulah peran MK menyelesaikannya. "Jika terjadi sengketa, MK lalu menjadi penafsir tunggal. Tapi jika tidak ada sengketa, masyarakat bebas menafsirkan," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com