Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Mayat di Temanggung Bukan Noordin, tapi Ibrohim

Kompas.com - 12/08/2009, 09:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terkuak sudah identitas pria misterius yang tewas tertembak pada drama baku tembak di Temanggung, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.

Dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Rabu (12/8), Brigjen Eddy Suparwoko, Kapusdokkes Mabes Polri, menyatakan, mayat tersebut bukan gembong teroris Noordin M Top, melainkan Ibrahim alias Ibrohim (Boim) yang selama ini hilang pascapeledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.

"Memang, saya ingin menceritakan sedikit khusus untuk yang di Temanggung. Jadi, kita running dan compare dengan sampel. Kita bandingkan dengan keluarga di Johor Bahru, Cilacap, tidak cocok semua. Saya ulangi tidak cocok semua," kata Eddy.

"Kita bandingkan dengan keluarga di Cilimus, yaitu dengan istri dan kedua putra-putrinya, satu perempuan dan satu laki-laki, match 100 persen. Artinya almarhum adalah Ibrohim, alias A'an di rumahnya, alias Boim di antara teman-temannya," sambung Eddy.

Ibrohim, pria empat anak asal Cirebon, Jawa Barat, ini dipastikan terlibat atas pengeboman yang terjadi di Mega Kuningan. Peran Boim dalam aksi pengeboman yang menewaskan sembilan orang tersebut adalah membantu menyelundupkan bahan peledak ke dalam hotel mewah tersebut.

Dalam kesempatan konferensi pers yang saat ini sedang berlangsung, Polri pun menayangkan sejumlah rekaman CCTV yang menggambarkan aktivitas Boim sebelum peledakan. Ia yang melakukan survei ke bagian lobi hotel. Kemudian, dia pula yang menurunkan sejumlah bungkusan besar dari sebuah mobil pikap di lahan bongkar muat hotel Marriott.

"Berdasarkan keterangan sopir, saat ia mau menurunkan barang, ia dilarang oleh Boim. Lalu, Boim sendiri yang mengangkat barang tersebut dan meletakkannya di kamar 1808," kata Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Irjen Nanan Soekarna dalam kesempatan yang sama.

"Tanggal 8, Boim survei masuk ke dalam Ritz-Carlton bersama Nanapelaku bom bunuh dirimelalui lift karyawan. Tanggal 16, ia membawa masuk bom dan menyerahkan ke kamar 1808. Jadi, bom bukan dibawa oleh Danni waktu check in, tapi dibawa oleh Boim tanggal 16. Tas Danni memang tidak ada bom. Di depan sudah bagus, tapi ternyata di loading dock tidak bisa masuk," kata Nanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com