Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Indonesia Siap Perang

Kompas.com - 01/06/2009, 13:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, Indonesia siap berperang dengan siapa saja yang mengganggu teritorial Indonesia. Pernyataan siap berperang mengemuka saat menjawab pengerahan tujuh kapal perang bersenjata lengkap di perairan antara Sulawesi dan Kalimantan terkait masuknya kapal milik Tentara Diraja Malaysia ke wilayah Ambalat.

"Apabila negara kita terganggu dengan siapa saja, kita siap perang," kata Kalla seusai mengikuti acara harlah Pancasila di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (1/6).

Menurut Kalla, Indonesia akan bertindak tegas terhadap pelanggaran yang terjadi di wilayah Ambalat. "Kita akan lihat pelanggaran yang terjadi. Kalau memang ada pelanggaran, kita bersikap tegas," ujarnya.

Wilayah Ambalat yang mempunyai luas sekitar 6.700 kilometer persegi kembali dimasuki kapal Malaysia, KD Baung-3509, pada Sabtu lalu. Kapal tersebut dipergoki memasuki wilayah perairan Ambalat hingga sejauh 7,3 mil. Kapal Malaysia ini baru mengakhiri perjalanan ke Ambalat setelah KRI Untung Surapati 872 dan KRI Hasanuddin 366 mengusirnya.

KRI Untung Surapati juga mengusir kapal Malaysia, KD YU 3508, yang turut masuk melalui perairan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, sejauh 12 mil.

Lebih lanjut, Kalla menyatakan, pihaknya akan mencari tahu perihal masuknya kembali kapal Malaysia ke Ambalat.

"Saya akan cek ke TNI, pelanggaran sampai sejauh mana," tandasnya.

Menyikapi hubungan Indonesia dan Malaysia hingga kini, capres asal Partai Golkar dan Hanura ini menegaskan, hubungan kedua pemerintahan berjalan baik. Kedua pemimpin saling bertemu untuk membahas permasalahan kedua negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com