YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) di Yogyakarta mendorong koalisi dengan Partai Demokrat. Pertemuan yang digelar di kediaman Amien Rais ini mengundang kontroversi karena sampai saat ini Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Soetrisno Bachir (SB) lebih banyak membangun komunikasi politik dengan Prabowo Subianto yang merapat ke kubu Megawati Soekarnoputri.
"Keputusan penting yang diambil dari pertemuan ini antara lain PAN akan membangun koalisi dengan Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden 2009. Selain itu, selama dialog antarpeserta sempat muncul aspirasi untuk mencalonkan cawapres dari kader PAN," kata Amien Rais. Menurutnya, PAN akan merapat ke partai yang cenderung memiliki peluang besar untuk menang dalam Pilpres 2009.
Pertemuan tersebut juga menghasilkan keputusan menyetujui secara aklamasi isi tausiyah Ketua MPP DPP PAN yang memperjuangkan tiga hal penting. Tiga hal penting yang akan diperjuangkan yakni pertama secara bertahap ekonomi yang dijalankan harus semakin mendekati pesan pasal 33 UUD 1945. Kedua, penegakan hukum harus tidak memandang apa dan siapa, tidak tebang pilih atau bersifat diskriminatif. Ketiga, mempercepat pembangunan infrastruktur ekonomi dan menghindari proses kerusakan ekologi yang kini berlangsung cepat.
"Hasil keputusan ini selanjutnya akan dibawa ke rapat pleno DPP PAN di Jakarta, 27 April 2009," kata Amien. Selain itu, ia juga akan menyampaikan hasil pertemuan di Yogyakarta ini ke sejumlah deklarator PAN seperti Goenawan Mohammad, Faisal Basri, dan Abdillah Thoha.
Amien Rais yang kini menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN juga akan mengajak SB untuk bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Masalah ini akan saya komunikasikan langsung dengan SBY," kata Amien Rais.
Pertemuan yang dilangsungkan di rumah Amien Rais, Pandeansari, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Minggu dihadiri sejumlah anggota DPP PAN serta perwakilan 27 DPW PAN se-Indonesia. Namun, Ketua DPP PAN Soetrisno Bachir tidak hadir meski diundang. Alasannya, tidak dapat hadir karena sedang memantau rekapitulasi suara.
Dari 33 DPW PAN se-Indonesia, yang hadir 27 DPW. Dua DPW yang tidak bisa hadir disertai alasan, yakni Sumatra Barat dan Jawa Timur yang telah minta izin tidak hadir. Empat DPW lainnya tidak dapat dihubungi, yakni Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.