Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Anak Diajak Orangtua Bukan Pelanggaran Kampanye!

Kompas.com - 27/03/2009, 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary meluruskan adanya kesalahpahaman soal pelibatan anak-anak dalam kampanye. Sebab, menurut dia, tidak semua kehadiran anak-anak dalam kampanye dapat dikategorikan sebagai pelanggaran.

"Kalau ditemukan ada anak-anak di lokasi kampanye partai, pertanyaan selanjutnya apakah mereka itu datang atas kemauan sendiri atau digerakkan oleh pelaksana kampanye," katanya dalam acara "Redaktur Forum" di Jakarta, Jumat (27/3).

Menurut dia, dalam UU disebutkan bahwa yang dilarang adalah pelibatan anak-anak oleh pelaksana kampanye. Tetapi, katanya, kalau anak-anak itu datang sendiri atau diajak orangtuanya ke lokasi kampanye tidak bisa langsung dikatakan sebagai pelanggaran kampanye.

"Harus diselidiki dulu apakah anak-anak itu datang karena digerakkan oleh pelaksana kampanye atau atas kemauan sendiri. Jadi, jangan langsung divonis sebagai pelanggaran kampanye, kasihan parpolnya," katanya.

Termasuk, lanjut Hafiz, jika ada anak-anak yang mengenakan atribut partai seperti kaus, maka harus ditanya dulu siapa yang menyuruh memakai atribut partai itu. "Kalau dia inisiatif sendiri atau disuruh orangtuanya bukan pelanggaran, tetapi kalau disuruh atau ’digerakkan’ oleh pimpinan partai sebagai pelaksana kampanye, barulah itu dikatakan sebagai pelanggaran kampanye," katanya.

Selain itu, kata Hafiz, jika ada pegawai negeri sipil (PNS) yang berada di lokasi kampanye, tidak semua bisa dikatakan sebagai pelanggaran kampanye. "Kalau dia hanya mengenakan seragam atau atribut PNS tidak apa-apa. Yang tidak boleh adalah jika dia memakai seragam PNS dan juga atribut partai. Kalau cuma mendengarkan orasi kampanye boleh saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com