Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Golput dengan Isu Ketidakadilan Ekonomi

Kompas.com - 08/02/2009, 19:58 WIB

Makassar, Kompas - Potensi gologan putih alias tidak menyalurkan hak pilih dalam Pemilu 2009, tidaklah sebesar yang dikhawatirkan bilamana isu yang ditawarkan oleh para calon legislatif dan calon presiden menyentuh akar persoalan mereka. Khusus untuk masyarakat di Kawasan Timur Indonesia, isu yang strategis adalah ketidakadilan ekonomi serta ketimpangan infrastruktur.  

"Mestinya, para caleg dan capres melihat isu ini sebagai hal strategis," kata Dr Hasrullah, pakar komunikasi politik Universitas Hasanuddin, Makassar, Dr Hasrullah, Minggu (8/2), terkait kekhawatiran tingginya jumlah golongan putih dalam Pemilu 2009.  

Hasrullah yang mendalami konflik sosial di sejumlah wilayah di Kawasan Timur Indonesia menilai, ketidakadilan ekonomi merupakan salah satu akar masalah timbulnya konflik di Ambon, Poso, dan dan sejumlah daerah di Papua. Pada kadar tertentu, kelompok kepentingan membelokkan isu benturan horizontal ke isu agama dan ras. Situasi itu diperkeruh oleh lemahnya infrastruktur, termasuk transportasi dan telekomunikasi. 

Ia menambahkan, tidak lancarnya transportasi darat, laut, dan udara, serta banyaknya area blank spot telekomunikasi membuat komunikasi antarkomunitas tidak berjalan baik. Pada gilirannya situasi itu memantik kecurigaan antarkomunitas lalu memicu bentrokan tak berkesudahan.  

Ia menilai, Kawasan Timur Indonesia adalah gudang masalah yang selama ini hanya dikunjungi oleh petinggi politi dan pemerintahan dari pusat jika terjadi bencana alam, semisal bencana kelaparan di Yahukimo (Papua) dan gempa bumi di Manokwari (Papua Barat).

Kalaupun ada kunjungan tanpa bencana biasanya lebih kental dengan seremonial. Nyaris tak ada waktu khusus dan luang bagi petinggi -- termasuk pejabat Kementerian Daerah Tertinggal -- untuk menyelami persoalan di Kawasan Timur Indonesia. Padahal, kawasan ini merupakan gudangnya masalah strategis untuk eksistensi NKRI di masa depan.

"Ketertinggalan ekonomi dan infrastruktur di tengah potensi ekonomi yang tinggi -- sangat berisiko memelihara gerakan separatisme. Ini sangat berbahaya jika apatisme politik tidak diretas dengan isu yang tepat," papar Hasrullah.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com