Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berupaya Pulihkan Kehidupan Masyarakat

Kompas.com - 14/01/2008, 19:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah pusat maupun daerah, lembaga swadaya masyarakat, lembaga sosial mancanegara saling bahu membahu berupaya memulihkan kehidupan masyarakat sedini mungkin melalui berbagai kebijakan langsung dan tidak langsung.

“Upaya pemulihan adalah untuk menormalisasikan kembali kehidupan masyarakat, baik kehidupan ekonomi, sosial dan keamanannya sebelum kejadian bencana dimaksud,” kata Deputi Kesehatan Lingkungan Hidup dan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Emil Agustiono saat membuka lokakarya internasional di Jakarta, Senin (14/1).

Pada  lokakarya internasional bertajuk ”Recovery in Post-Disaster Areas in the Region: Experiences from India, Sri Lanka and Indonesia” yang diselenggarakan Perogram Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tersebut, Emil Agustiono  menyatakan, pemulihan ekonomi antara lain bila aktivitas ekonomi masyarakat sudah berjalan normal, transaksi perdagangan berjalan normal, fasilitas ekonomi sebagian besar tersedia dan akses untuk mendapatkan komoditas ekonomi tidak menemui kendala.

Pemulihan sosial sudah terjadi bila kehidupan menjalankan ibadah, pendidikan dan kesehatan masyarakat dapat terlaksana secara normal. Pemulihan tersebut mencakup kehidupan mental, phisik, suasana kejiwaan, rasa takut akan terulangnya bencana sudah tidak ada lagi sehingga masyarakat sudah merasa aman dan tentam di tempatnya semula. Begitu juga fasilitas-fasilitas social pendukung kehidupan masyarakat telah tersedia.

Hal yang paling penting dalam proses pemulihan masyarakat adalah kembalinya rasa percaya diri di antara masyarakat yang ketika dalam masa bencana atau dalam situasi masa konflik terkikis bahkan hilang sama sekali. Hubungan kekerabatan dan persaudaraan antara keluarga, tetangga bahkan kelompok masyarakat telah pulih kembali.

Di samping itu, kesadaran masyarakat terhadap bencana juga sudah perlu ditanamkan dalam proses pemulihan khususnya untuk kegiatan kesiapsiagaan, mitigasi/pengurangan risiko bencana.

CV Sankar IAS, petugas khusus rehabilitasi dan bantuan pemerintah Tamil Nadu, India, yang menjadi pembicara lokakarya menyatakan, saat India selatan diterjang tsunami Desember 2004, bantuan segera diberikan untuk memperbaiki rumah, biaya hidup dan paket makanan hingga Mei 2005. Juli-Agustus 2005 pembangunan rumah baru dimulai.

Bantuan obat-obatan, suplai air dan sanitasi, dan kebutuhan-kebutuhan lain juga dipenuhi untuk menormalkan kehidupan di minggu-minggu pertama. Paket khusus bagi petani, pelajar, nelayan, para janda juga diberikan, termasuk infrastruktur lainnya dan dukungan psiko sosial.

Sementara itu, Coordinating Director to HE the President of Sri Lanka on Post-Tsunami Disaster Relief and Rehabilitation Programme, Shanti Fernando mengatakan, untuk mengurangi risiko dan mempercepat pemulihan, pemerintah Srilangka memperkuat koordinasi, kapabilitas peringatan dini dan desentralisasi manajemen bencana termasuk yang berbasis komunitas dan manajemen bencana. Jadi koordinasi menjadi hal yang penting dalam penanganan bencana. (LOK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com