JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui 110 korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang telah dipulangkan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pertemuan itu berlangsung di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) di kawasan Bampu Apus, Jakarta Timur, yang menjadi lokasi penampungan sementara para korban TPPO.
Pada kesempatan itu, Risma memotivasi dan mengingatkan para korban untuk tidak lagi termakan bujuk rayu bekerja di luar negeri, tanpa ada jaminan keamanan dan keselamatan.
“Jangan mau dibohongi lagi. Tetap semangat, nanti bapak dan ibu akan kami bantu,” ujar Risma dalam keterangan resminya, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Kasus TPPO Kembali Terungkap, Lampung Rentan Perdagangan Orang
Risma juga memastikan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) akan memberikan fasilitas pelatihan, disamping membantu proses pemulihan untuk para korban TPPO.
Pelatihan itu diharapkan bisa menjadi bekal bagi para korban TPPO agar mampu berdaya dan membangun usaha, sebelum dipulangkan ke kampung halamannya.
Di samping itu Risma juga memastikan bahwa para korban TPPO juga akan mendapatkan dana bantuan kewirausahaan.
“Kalau sudah berhasil mandiri, Bapak dan Ibu bisa kembali ke kampung halaman. Silakan mengikuti pelatihan di sini. Akan kami bantu,” kata Risma.
Baca juga: Kunker di Kalsel, Mensos Risma Kaget Temukan Banyak Penderita ODGJ yang Dipasung Keluarganya
Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan Rachmat Koesnadi menjelaskan, sebanyak 110 korban TPPO itu berasal dari 14 provinsi berbeda.
Sebanyak 32 di antaranya berasal dari Jawa Timur, 10 orang dari Jawa Barat, 8 orang dari Jawa Tengah dan 9 orang dari Nusa Tenggara Barat.
“Yang lainnya dari Sumatera Utara, Aceh, Jambi, Lampung, Riau, Banten, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan,” kata Koesnadi.
Menurut Koesnadi, pihaknya juga akan melakukan asesmen ke setiap korban TPPO untuk mengetahui permasalahan yang dialami, dan kebutuhan yang diperlukan.
“Kami asesmen satu per satu karena masalah dan kebutuhan yang dihadapi setiap TPPO berbeda-beda,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.