Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habib Luthfi Temui Jokowi di Istana Bareng Pengusaha Korsel

Kompas.com - 12/06/2024, 13:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Habib Luthfi bin Yahya hadir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Kedatangan Habib Luthfi di Istana dalam rangka menemani pengusaha asal Korea Selatan yang juga merupakan Branch Manager Atlantis Wide Gas and Petro Trading, Kim Kyung Hee, untuk bertemu Presiden Jokowi.

Habib Luthfi dan Kim Kyung Hee datang secara bersamaan sekitar pukul 10.48 WIB dan langsung masuk ke Kompleks Istana.

Setelahnya, keduanya keluar dari Kompleks Istana sekitar pukul 11.30 WIB.

Baca juga: Temui Jokowi, Majelis Rakyat Papua Tagih Janji Bangun Istana di Jayapura

Saat ditanya wartawan, Habib Luthfi menjelaskan bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi bukan dalam rangka urusan politik.

"Bukan urusan politik, tapi kepentingan pribadi. Kepengen pribadi saja. Sama sekali enggak ada urusan partai," jelasnya.

Sementara itu, Kim Kyung Hee menjelaskan pertemuan antara dirinya, Habib Luthfi Presiden Jokowi dan Kim Kyung Hee dalam rangka menjajaki bisnis penyulingan minyak.

"Jadi maksud ke sini bertemu Presiden itu, adalah ingin menjajaki pengembangan bisnis penyulingan minyak. Karena memang di Indonesia ini erat dengan kebutuhan terkait penyulingan minyak tersebut dan juga bisnis terkait perlindungan lingkungan," ujar Kim usai pertemuan.

"Ke depannya, Indonesia terkait dengan perlindungan lingkungan dan penyulingan minyak ini bisa lebih maju dan bisa memenuhi kebutuhan nasional," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi Akui Bertemu Ketum Parpol Pendukungnya, Demokrat: AHY Hampir Tiap Minggu Bertemu

Menurut Kim, dalam pertemuan tadi Presiden Jokowi berjanji menindaklanjuti penjajakan investasi penyulingan minyak dan perlindungan lingkungan.

Yakni dengan berkoordinasi bersama menteri-menteri dan perusahaan terkait.

Sementara itu, untuk target investasi dari Atlantis Wide Gas and Petro Trading, masih belum dipastikan.

Sebab pertemuan dengan Presiden Jokowi pada Rabu ini baru bersifat penjajakan.

"Dari Presiden tadi menyampaikan bahwa akan menindaklanjuti. Tapi dengan dibicarakan dulu dengan menteri-menteri dan perusahaan terkait. Seperti itu," ungkap Kim.

"Jadi kalau untuk lokasi, atau hal-hal seperti itu (besaran investasi) masih belum. Karena ini masih sifatnya adalah penjajakan. Jadi bagaimana nanti kita bisa manfaatkan," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com