Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi Jubir KPK Hanya Diikuti Internal karena Ada Informasi Rahasia

Kompas.com - 07/06/2024, 21:18 WIB
Syakirun Ni'am,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengungkapkan, seleksi juru bicara KPK untuk menggantikan Ali Fikri hanya diikuti oleh internal pegawai KPK.

Ghufron mengatakan, terdapat kekhawatiran jika merekrut juru bicara dari luar KPK karena bersinggungan dengan informasi rahasia.

“Karena kalau dari eksternal kita hati hati karena menyangkut data data dan informasi yang kadang rahasia,” kata Ghufron kepada Kompas.com, Jumat (7/6/2023).

Ghufron menjelaskan, proses seleksi juru bicara di internal KPK memakan waktu selama 10 hari.

KPK mengumpulkan daftar pegawai yang secara administrasi, kepangkatan, dan masa kerja dinilai telah memenuhi kriteria.

Baca juga: KPK Ganti Juru Bicara Penindakan Ali Fikri

“Kemudian setelah terpilih yang memenuhi syarat administrasi baru kita panggil untuk interview,” ujar Ghufron.

Dari proses seleksi itu, kata Ghufron, KPK memilih Tessa Mahardhika Sugiarto sebagai juru bicara yang baru.

Menurut Ghufron, KPK sebenarnya telah menggelar proses rekrutmen untuk Juru Bicara dari pihak eksternal dua tahun lalu.

Namun, KPK menilai tidak ada peserta yang dinyatakan lolos. Mereka dianggap kurang memahami isu di KPK di samping ada kekhawatiran soal informasi rahasia.

Untuk menghindari resistensi dari pegawai KPK, lembaga antirasuah ini memutuskan menyeleksi juru bicara dari internal.

“Karena dari dalam, tentu proses administrasinya cepat, dan kemudian kita wawancara, ya biasa saja seperti sesuai prosedur saja,” kata Ghufron.

Baca juga: KPK Tunjuk Penyidik Tessa Mahardhika Jadi Jubir Gantikan Ali Fikri

Ghufron mengungkapkan, posisi Ali dicopot dari juru bicara KPK karena merangkap jabatan sebagai kepala Bagian Pemberitaan KPK.

Menurut dia, dua jabatan itu harus diemban oleh dua orang yang berbeda.

“Selama ini Mas Ali sudah bekerja selama empat tahun merangkap menjadi Plt. Itu kasian juga ke Mas Ali,” tutur Ghufron.

Sementara itu, Ali Fikri mengaku tidak bisa banyak berkomentar terkait persoalan tersebut meski ia merasa pergantian juru bicara KPK terlalu mendadak.

“Tapi itu semua tentu sepenuhnya kewenangan pimpinan,” kata Ali.

Baca juga: Jubir Baru KPK Tessa Mahardhika Punya Harta Rp 1,1 Miliar

Ali mengatakan, sebagai pegawai KPK dirinya mematuhi keputusan sepanjang proses yang ditempuh sesuai dengan aturan.

Menurut dia, KPK merupakan role model bagi lembaga lain sehingga kerja-kerjanya harus transparan.

“Kita tetap bersama dan saya kembali ke ‘dapur’ mengawal pada bagian strategi komunikasi KPK sebagai kepala bagian pemberitaan,” ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com