Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Sebut Pemerintah Perlu Evaluasi "Blackout" Listrik di Sumatera

Kompas.com - 07/06/2024, 13:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko menyatakan, pemadaman listrik total atau blackout yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera bagian selatan sejak Selasa (4/6/2024) perlu dievaluasi.

Pasalnya, pemadaman listrik itu terjadi lama yang berlangsung dua sampai tiga hari sehingga membuat warga merugi.

"Ya perlu kita evaluasi," kata Moeldoko di Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2024).

Ia lantas menjelaskan alasan penanganan listrik di Pulau Sumatera jauh lebih lambat dibanding blackout yang terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat pada 2019.

Baca juga: Cerita Warga yang Alami Blackout di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Ia menyebutkan, kapasitas listrik di Pulau Jawa jauh lebih besar sehingga bisa diakomodasi dengan pembangkit listrik di wilayah lain yang tidak terdampak.

Diketahui, pada 2019, pemadaman dua sirkuit SUTET 500 KV Ungaran-Pemalang yang menjalar hingga ke SUTET Depok-Tasikmalaya mampu dipulihkan dengan cara memasok aliran listrik dari wilayah Jawa Timur ke PLTA Saguling dan PLTA Cirata. Hal ini berfungsi sebagai penstabil daya dan tegangan.

"Di Jawa ini kan banyak ya, kekuatan kapasitasnya lebih besar sehingga kalau terjadi hambatan-hambatan di sini dari sisi yang lain bisa segera ditarik," ucap Moeldoko.

Oleh karenanya, kata Moeldoko, listrik di Sumatera perlu ada penguatan kapasitas sehingga potensi pemadaman listrik ke depan bisa diantisipasi.

Baca juga: Cegah Blackout Terulang, Pakar Kelistrikan Itera Lampung Sebut Perlu Peremajaan Aset

"Di Sumatera sendiri memang perlu ada penguatan kapasitas sehingga kalau terjadi sesuatu lagi, dicari di mana sumber-sumber yang bisa dialirkan ke sana. Itu bedanya," jelas Moeldoko.

Sebelumnya diberitakan, pemadaman listrik total atau blackout terjadi di sejumlah wilayah Sumatera bagian selatan sejak Selasa (4/6/2024) mulai pukul 11.00 WIB.

Kondisi ini berdampak pada jutaan warga yang berada di sekitar Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Riau.

Executive General Manager (EGM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, pemadaman listrik terjadi karena ada gangguan transmisi terhadap 300 unit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang berada di lahan seluas 90 km.

"Pagi tadi (Rabu) sudah ada beberapa pembangit yang bisa masuk tersinkronisasi dengan sistem PLN. Harapannya kalau tidak jam 9-10 ini mulai ada pemulihan," ujarnya, dikutip dari Antara, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Transmisi Listrik Terganggu, Bandar Lampung Sempat Blackout 1 Jam

Secara terpisah, Manajer Komunikasi UID Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) PLN Iwan Arissetyadhi mengatakan, gangguan tersebut terjadi pada gardu induk transmisi di SUTT 275KV Linggau-Lahat

"Sistem transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat yang terganggu ini merupakan jaringan interkoneksi yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera," kata Iwan, diberitakan Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com