Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Bus Selawat Disiapkan Khusus untuk Jemaah Haji Lansia

Kompas.com - 05/06/2024, 15:38 WIB
Khairina,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

 

MEKKAH, KOMPAS.com - Ribuan bus selawat dikerahkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) ntuk melayani jemaah haji Indonesia yang akan pergi beribadah ke Masjidil Haram. Sebanyak 8 armada bus shalawat khusus disiapkan untuk jemaah haji lansia.

Kepala Seksi Layanan Transportasi Daker Makkah Syarif Rahman mengatakan, bus selawat khusus lansia ini memang diperuntukkan untuk jemaah lansia dan disabilitas yang memakai kursi roda.

"Untuk Indonesia saat ini mengajukan kepada vendor atau syarikah itu menyiapkan 10 unit, sampai hari ini delapan yang sudah ada di lapangan dan itu tersebar di dua terminal Syib Amir dan Ajyad," ujar Syarif di Mekkah, Selasa (4/6/2024), seperti dilaporkan jurnalis Kompas.com anggota Media Center Haji (MCH) 2024 Khairina.

Baca juga: Cerita Nurul Ilza, Calon Jemaah Haji Asal Makassar, Bakal Berdoa Minta Jodoh di Tanah Suci

Bus selawat khusus lansia ini didesain khusus. Pijakan atau dek bus dibuat lebih rendah dari bus sholawat biasa, sehingga kursi roda jemaah bisa masuk.

Interior bus ini juga nyaris dirombak total untuk menyisakan ruang longgar di sisi tengah bus. Sementara di sisi depan, hanya tersisa dua baris kursi dengan konfigurasi dua kanan dan dua kiri.

Jika tidak ada jemaah lansia yang akan pergi ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah wajib, bus selawat khusus lansia itu akan tetap beroperasi sebagai cadangan.

"Selagi enggak dipakai pun tetap digunakan untuk transportasi cadangan," ucap Syarif.

Dia menuturkan, program untuk layanan lansia itu sudah diterapkan sejak tahun kemarin. Tahun ini, menurut dia, jemaah lansia juga sudah ada pendampingnya, sehingga ada juga yang masih sering naik bus sholawat biasa.

"Tapi kalau ada laporan yang jumlah lansianya lebih dari 20 orang satu rombongan, itu memang mekanismnya memang sebaiknya tidak bareng dengan pendampingnya. Bus ini memang untuk umrah wajib untuk lansia. Setelahnya bisa digunakan by order. Kalau ada 20 kita langsung kabari tim transportasi langsung meluncur," kata Syarif.

Baca juga: Jelang Puncak Ibadah Haji 2024, Jemaah Asal Jakarta Diminta Tak Hanya Siapkan Fisik, tetapi Juga Mental

Jemaah haji yang sudah tiba di Mekkah saat ini berjumlah sekitar 177.000 jemaah. Untuk pergi ke Masjidil Haram, mereka bisa naik bus selawat yang berperasional 24 jam di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy.

Sejak beroperasi 16 hari lalu, tambah Syarif, sudah ada 3.973 bus selawat yang dikerahkan untuk melayani jemaah haji Indonesia. Sedangkan total bus selawat yang akan digunakan untuk melayani jemaah haji berjumlah 7.888 bus.

"Bus selawat yang digunakan dari awal sampai hari ini itu 3.673 bus. Kalau bus yang digunakan hari ini saja itu 364," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com