JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui jika penyelenggaraan ibadah haji di Mina, Arafah hingga Muzdalifah masih ditemukan sejumlah persoalan.
“Mina itu memang masih problem dan tapi (jemaah) waktunya kan tidak lama di Mina itu jadi di Mina. Di Arafah juga sebetulnya problem, tapi kan sangat sebentar,” ujar Muhadjir di Gedung Kemenko PMK, Rabu (19/6/2024).
“Di Muzdalifah sekarang juga ada kebijakan hanya lewat saja tidak perlu mabit kan. Jadi tiga ini memang tiga titik krusial,” sambungnya.
Baca juga: Antrean Toilet di Mina Sampai 2 Jam, Jemaah Haji Pingsan hingga Buang Air Kecil di Samping Tenda
Persoalan yang kerap terjadi berkaitan dengan fasilitas tenda untuk jemaah haji serta kapasitasnya, dan juga ketersediaan toilet.
Muhadjir pun mengaku sudah mewanti-wanti Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperhatikan persoalan tersebut.
“Saya sudah wanti-wanti kepada direktur layanan haji luar negeri waktu itu, agar itu mendapatkan perhatian, walaupun saya tidak bisa meninjau,” kata Muhadjir.
“Kemudian kalau itu terjadi (melebihi kapasitas) saya kira memang belum ada solusi karena memang tempatnya yang sangat terbatas,” sambungnya.
Di samping itu, Muhadjir mengeklaim sudah pernah mengusulkan agar toilet diperbanyak dengan dibangun bertingkat, agar bisa mengurangi antrean para jemaah.
“Toiletnya dibuat beberapa lantai, tidak satu lantai sehingga menghabiskan tempat. Karena untuk toilet saja bisa habis banyak tempatnya, sehingga harusnya dinaikkan di Mina itu,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Timwas Haji DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkapkan, ada sejumlah laporan terkait berbagai masalah dalam penyelenggaraan haji tahun 2024. Salah satu masalah utama yang dilaporkan adalah terkait air conditioner (AC) yang tidak berfungsi di banyak lokasi.
"Ada banyak laporan yang masuk, yang pertama matinya AC di mana-mana," kata Gus Muhaimin di Mina, Arab Saudi, Minggu malam waktu Arab Saudi (16/06/2024).
Baca juga: Menag Tanggapi Evaluasi Timwas Haji soal AC Mati hingga Tenda Melebihi Kapasitas
Selain masalah AC, Gus Muhaimin juga menyoroti tenda jemaah haji Indonesia yang melebihi kapasitas.
Menurutnya, tenda yang disediakan tidak mampu menampung jumlah jemaah yang ada dan tidak dilengkapi dengan kasur yang memadai.
"Kemudian overcapacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan," imbuhnya.
Timwas Haji DPR RI juga menemukan adanya penempatan tenda jemaah yang tidak sesuai dengan maktab yang telah ditentukan.
Cak Imin juga mengungkapkan adanya keterlambatan transportasi bus yang membawa jemaah haji dari pemondokan ke Arafah.
Pengantaran jemaah yang dijadwalkan pada pagi hari mengalami keterlambatan hingga siang dan sore hari. Hal ini tentunya mengganggu kenyamanan dan kelancaran ibadah para jemaah.
Beberapa temuan yang diperoleh Timwas nantinya akan dievaluasi. Timwas Haji DPR juga berencana membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengevaluasi temuan-temuan tersebut dan mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji di masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.