KOMPAS.com - Pertamina terus berbenah meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat. Melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, perseroan saat ini tengah dilakukan pendataan pengguna liquid petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg).
Langkah tersebut dilakukan sebagai dukungan perseroan agar transformasi subsidi LPG 3 kg tepat sasaran.
Guna meningkatkan layanan pendataan dan integrasi data, per Sabtu (1/6/2024), pangkalan LPG akan beralih dari pencatatan log book manual ke log book digital melalui aplikasi berbasis situs web Merchant Apps Pangkalan (MAP) yang merupakan inovasi dari Pertamina Patra Niaga.
“Ini dalam konteks pendataan dulu kepada masyarakat, subsidi tepat LPG. Hal ini juga sesuai dengan ketentuan regulasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Per 1 Juni ini, kami sudah mengintegrasikan sistem dari Pertamina ke agen LPG, ke pangkalan dan kepada masyarakat,” tutur Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (2/6/2024).
Dengan begitu, lanjutnya, pemerintah dapat mengetahui profil konsumen dan menyalurkan LPG 3 kg kepada masyarakat yang berhak.
Baca juga: Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG
Ega menegaskan bahwa pendataan tersebut bukan untuk mempersulit masyarakat, melainkan sebagai upaya untuk memastikan hak masyarakat terhadap LPG 3 kg tetap terpenuhi.
“Sesungguhnya ini bukan untuk mempersulit, tetapi untuk menjaga hak-hak masyarakat yang membutuhkan sehingga kami bisa meminimalisasi apabila ada indikasi (penyalahgunaan). Barangkali karena disparitas harga antara subsidi dan nonsubsidi yang cukup jauh apabila ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. (Dengan upaya) ini, justru kami bisa tahu bagaimana kita bisa memproteksinya,” ucap Ega.
Melalui pendataan dan sistem yang terintegrasi, diharapkan penggunaan LPG 3 kg betul-betul menyasar masyarakat yang membutuhkan.
“Tujuan dari pencatatan ini untuk memberikan efektivitas terhadap sasaran masyarakat yang membutuhkan. Jangan sampai hak-hak masyarakat yang membutuhkan sesuai peruntukan diambil oleh masyarakat yang tidak berhak,” kata Ega.
Selain transformasi subsidi LPG 3 kg tepat sasaran, Pertamina Patra Niaga juga konsisten melakukan perbaikan pelayanan terutama dalam hal menjaga ketepatan timbangan tabung gas.
Untuk memastikan semua Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) mengisi tabung LPG sesuai takaran, Pertamina Patra Niaga melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah daerah selama seminggu terakhir.
Salah satunya, sidak di SPPBE PT Sadikun, Cimahi, Jawa Barat, Sabtu. Sidak ini turut dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Sidak tersebut bertujuan untuk mengecek kualitas tabung dan kesesuaian isi tabung LPG 3 kg saat dilakukan pengisian di beberapa titik SPBE dan SPPBE.
Mengenai sidak tersebut, Ega mengatakan sebagai bentuk kolaborasi yang baik antara Kementerian ESDM dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Ini merupakan kolaborasi yang baik antara Kementerian ESDM, Kemendag, dan Pertamina selaku badan usaha untuk memberikan (layanan) yang lebih baik lagi. Kami juga ada beberapa tim yang bergerak secara nasional dari seluruh Indonesia, serempak kemarin selama seminggu, melakukan perbaikan-perbaikan agar ke depan layanan ini lebih baik,” tutur Ega.