JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyoroti masalah kemiskinan dan ketimpangan di Tanah Air saat menutup rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDI-P, Minggu (26/5/2024).
Megawati awalnya bertanya terkait harga handphone termurah saat ini kepada peserta rakernas. Sebab, dia menyebut, kini sudah banyak masyarakat yang dalam satu keluarga semua memiliki handphone.
“Tapi heran juga ya, rakyat tuh pinter juga ya. Kadang-kadang saya lihat, sekarang handphone paling murah berapa toh? Rp 1 juta? Loh itu yang makanya saya bilang pinter. Loh kok bisa beli handphone ya, Rp 1 juta itu larang (mahal) loh,” kata Megawati di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu.
Dia lantas bertanya dari mana uang yang dipakai untuk membeli handphone tersebut. Bahkan, Presiden ke-5 RI ini sampai berpikir bahwa rakyat Indonesia sudah mulai sejahtera.
Baca juga: Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai
“Kalau makan itu bisa sebulan toh. Kurang lebih untuk sebulan kok bisa ya beli handphone ya, dari mana ya dia datang duitnya atau ini pinjam sama pinjol (pinjaman online), hayo? Lah iya, kadang-kadang lihat bapak ibu anak (punya handphone,” ujarnya.
"Jadi dilihat kalau dibilang miskin kayaknya kok enggak juga ya, udah mulai sejahtera ya,” kata Megawati melanjutkan.
Namun, di sisi lain, dia merasa heran karena Menteri Sosial Tri Rismaharini masih kerap menangis karena masih ada orang tua yang tinggal di kandang kambing.
Oleh karena itu, Megawati menyimpulkan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah ketimpangan antar si kaya dan si miskin semakin lebar di Indonesia.
“Tapi, kalau dengar Ibu Risma sampai nangis ada orang tua saja tinggal di kandang kambing, ini kan berarti bentangan perbedaaannya itu juga makin jauh dan makin timpang. Bayangkan mana yang mulai masuk zona nyaman dengan mereka yang masih miskin dan papah. Bayangkan yang namanya berkeadilan untuk kesejahteraan rakyat, aduh aku pikir piye iki yo,” ujarnya.
Baca juga: Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...
Sebagaimana diberitakan, presentase kemiskinan Indonesia berdasarkan data tahun 2023 berada di angka 9,36 persen.
Padahal, pemerintah dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) menargetkan angka kemiskinan turun ke 6,5-7,5 persen pada 2024.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem di Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun.
Pada Maret 2022, persentase penduduk miskin ekstrem sebesar 2,04 persen. Lalu, turun menjadi 1,74 persen di bulan September 2022, dan 1,12 persen pada Maret 2023.
Baca juga: Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.