Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Kompas.com - 17/05/2024, 08:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menilai, pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang tidak mau memakai gaya militer saat memimpin pemerintahan justru akan memunculkan pertanyaan.

Sebab, PDI-P melihat jiwa militer Prabowo sudah tertanam meski sudah 25 tahun berada di luar karier kemiliteran.

"Pertanyaan kita adalah, apakah demikian mudah seseorang itu bisa berubah watak dan karakternya? Kita berharap kita selalu berubah ke hal jauh lebih baik," kata Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Sebut Gaya Kepemimpinan Militeristik Tak Lagi Relevan, Prabowo: Saya Keluar dari Militer 25 Tahun Lebih


Djarot menilai, gaya kepemimpinan Prabowo berbeda dengan gaya sang mentor, Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gaya militer dari Prabowo, menurut PDI-P, masih begitu melekat.

Namun, menurut Djarot, PDI-P akan memantau nantinya ketika Prabowo resmi memimpin pemerintahan.

"Kita akan melihat gaya kepemimpinan asli Pak Prabowo seperti apa, meskipun sudah 25 tahun itu sudah di luar militer. Tapi, bagaimana pun juga gaya kemiliteran sudah tertanam di dalam dirinya," ujar dia.

Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini beranggapan, tidak ada yang salah dari gaya militer dipakai untuk memimpin pemerintahan.

Baca juga: Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Asalkan, gaya militer tidak dipakai untuk membungkam kebebasan berpendapat seperti yang terjadi pada rezim Orde Baru (Orba).

"Tapi zaman sekarang hal seperti itu sulit untuk dilakukan. Jadi mudah-mudahan kita lihat saja," ujar Djarot.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan militeristiknya sudah tidak lagi relevan.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat sesi tanya jawab dengan Kepala Koresponden Internasional Bloomberg wilayah Asia Tenggara, Haslinda Amin, dalam Forum Ekonomi Qatar di Doha, Rabu (15/5/2024) waktu setempat.

Baca juga: Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Mulanya, Haslinda Amin bertanya soal gaya kepemimpinan militer ala Prabowo. Sebab, Prabowo berkecimpung di TNI selama lebih kurang 24 tahun.

Jabatan strategis seperti Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) dan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad) pernah diemban Prabowo.

“Sejumlah orang merasa kebijakan-kebijakan Anda akan dilihat melalui kaca mata militer, bagaimana respons Anda?” kata Haslinda Amin.

Namun, Prabowo tidak mau disebut demikian. Ia menyebut gaya kepemimpinan militeristik "non-sequitur" atau tidak relevan.

"Anda tahu, saya sudah keluar dari militer selama mungkin lebih dari 25 tahun. Jadi menurut saya hanya itu yang Anda sebut militeristik, ini tidak relevan. Itu tidak ada hubungannya dengan apa pun," kata Prabowo.

Haslinda Amin lalu bertanya, “Seperti apakah gaya kepemimpinan Prabowo?”

“Saya akan menjadi diri sendiri, saya yang asli,” tutur Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com