Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Kompas.com - 15/05/2024, 21:28 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejalan dengan komitmen untuk menjalankan program penurunan karbon, Pertamina membangun kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil.

Kerja sama itu dilakukan untuk mengembangkan carbon capture and storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel). 

Ketiga pihak tersebut pun menandatangani Framework Agreement yang dilaksanakan di ajang The 48th Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition pada Rabu (15/5/2024).

Perjanjian tersebut ditandatangani Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, President and CEO KNOC Dong Sub Kim serta President ExxonMobil Low Carbon Solutions Asia Pacific Irtiza Sayyed.

Milestone tersebut disaksikan Acting Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) Jason Rebholz, Perwakilan Kedutaan Besar Korsel Director Energy Technologies Division, Ministry of Trade, Industry and Energy Hong Sukyong, dan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Jodi Mahardi.

Baca juga: Pengembangan Hub Carbon Capture and Storage, Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Melalui kerja sama itu, ketiga pihak akan melaksanakan cooperative framework untuk memperluas kolaborasi trans-boundary value chain CCS serta memetakan potensi kolaborasi, transfer teknologi, transport, dan lokasi storage CO2. 

Kerja sama itu diharapkan dapat mendukung pengembangan proyek CCS, baik di Indonesia maupun di Korsel.

Nicke menyatakan, kerja sama strategis itu menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mendorong inisiatif program CCS dan penurunan karbon di Indonesia.

Dalam hal ini, Pertamina mengembangkan potensi untuk menyimpan CO2 domestik dan internasional di wilayah kerja Pertamina.

“Kerja sama dengan KNOC dan ExxonMobil menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mengakselerasi transisi energi dan program penurunan karbon di Indonesia dengan berkolaborasi dengan partner internasional,” ujarnya alam siaran pers. 

Baca juga: Di IPA 2024, Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Nicke mengatakan, kerja sama itu bertujuan mengembangkan penyimpanan karbon yang memiliki potensi penyimpanan karbon sangat besar di wilayah Asia Tenggara. 

Sementara itu, Irtiza menyampaikan, kolaborasi tersebut dilakukan untuk percepatan program pengurangan emisi.

“Bersama dengan Pertamina, KNOC, dan dukungan Pemerintah Indonesia, kami terus mendorong program penurunan emisi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan seluruh kawasan,” ungkapnya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Baca juga: Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com