Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Kompas.com - 14/05/2024, 20:48 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat IKA Universitas Airlangga (Unair) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, penyusunan gagasan soal Indonesia Maju 2034 merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal percepatan Indonesia Emas 2024.

Menurut dia, Jokowi sebelumnya memanggil tujuh rektor universitas yang tergabung di Forum Rektor Indonesia, untuk mengasesmen kemungkinan percepatan visi Indonesia Emas 2045.

“Sebetulnya ini awalnya adalah dari arahan pak Presiden Jokowi memanggil 7 rektor yang dalam Forum Rektor Indonesia. Pak Jokowi meminta Forum Rektor melakukan asesmen dari kemungkinan percepatan Indonesia Emas 2045,” ujar Khofifah kepada wartawan di acara Diskusi Kebangsaan Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju 2034, Selasa (14/5/2024).

Baca juga: Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Dari situ, kata Khofifah, tujuh perwakilan Forum Rektor Indonesia kemudian menyusun naskah soal Gagasan Indonesia Maju 2034.

Salah satu fokusnya adalah terkait dengan peningkatan pada sektor pendidikan.

“Kebetulan ini dilakukan asesmen kemungkinan kita bisa mencapai kemajuan di 2034. Terutama di dalam naskah ini untuk pendidikan, tetapi tadi yang disampaikan Pak Rektor Unair sesungguhnya sangat komprehensif,” kata Khofifah.

Sementara itu, Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan bahwa naskah mengenai gagasan Indonesia Maju 2034 sudah disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi.

“Harapannya mudah-mudahan dapat menjadi bekal bagi kita semuanya, bagi pemerintah khususnya untuk bisa mengantarkan Indonesia lebih cepat lagi majunya. Bukan Indonesia tahun 2045, tapi Indonesia Maju tahun 2034,” kata Nasih.

Baca juga: Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Sebelumnya, Nasih meminta agar Pemerintahan era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka lebih mengutamakan peningkatan bidang pendidikan, dibandingkan sektor infrastruktur.

Langkah ini perlu dilakukan pemerintah untuk dapat mempercepat perwujudan visi Indonesia menjadi negara maju pada 2034, bukan 2045.

“Percepatan-percepatan di bidang pengembangan SDM ini itu menjadi kunci yang mesti menjadi sesuatu yang menjadi perhatian utama di perjalanan berikutnya,” ujar Nasih dalam acara Diskusi Kebangsaan Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju 2034, Selasa (14/5/2024).

“Saya yakin infrastruktur kita sudah punya tol dan lain-lain cukup bagus. Yang lain juga demikian. Maka sudah saatnya kita untuk beralih ke sisi-sisi yang lain,” sambungnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Menurut Nasih, Indonesia sedang dalam momentum yang sangat baik, karena memiliki banyak warga usia produktif berkat bonus demografi.

Situasi ini, lanjut Nasih, harus bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintahan selanjutnya untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada 2034.

“Kami berharap begitu karena kuncinya di pendidikan. SDM kita merupakan modal dasar yang kita punya, sangat luar biasa. Ini bisa meningkat lagi dan itu kuncinya di pendidikan,” kata Nasih.

“Dengan pendidikan yang bagus maka kemajuan dan kesejahteraan itu akan dirasakan oleh bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com