Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Kompas.com - 07/05/2024, 08:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo baru saja meluncurkan program pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit pendidikan sebagai penyelenggara utama (PPDS RSPPU) atau PPDS hospital based pada Senin (7/5/2024).

Program ini ditujukan untuk menambah ketersediaan dokter spesialis di Indonesia.

Diketahui, jumlah dokter spesialis di dalam negeri cenderung sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 270 juta lebih. Masalah ketersediaan ini turut disoroti oleh Jokowi beberapa waktu belakangan, termasuk dalam peluncuran PPDS hospital based kemarin

Peringkat 147 di dunia

Tercatat, 68 persen masyarakat Indonesia berada pada usia produktif yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju. Namun, hal itu menjadi sia-sia ketika sumber daya manusianya sakit-sakitan.

Tak pelak, Jokowi menyampaikan kekurangan dokter spesialis di Indonesia menjadi masalah, di tengah tingginya bonus demografi yang dialami.

Baca juga: Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia pada 2019, rasio dokter spesialis di Indonesia hanya 0,47 per 1.000 penduduk. Peringkat ketersediaan dokter spesialis pun berada di urutan ke-147.

Di ASEAN pun tak jauh berbeda. Indonesia berada di peringkat ke-9 di antara negara-negara anggota, yang artinya menjadi peringkat tiga terbawah.

"Sangat rendah sekali. Di ASEAN kita peringkat 9, berarti masuk 3 besar tapi dari bawah. Ini problem, angka-angka yang harus kita buka apa adanya," kata Jokowi dalam peluncuran PPDS hospital based di RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat, Senin kemarin.

Masih kurang 29.000 dokter spesialis

Senada, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Indonesia masih kekurangan dokter umum sekitar 124.000, dan dokter spesialis sebesar 29.000 orang.

Sedangkan saat ini, produksi dokter spesialis di dalam negeri hanya sekitar 2.700 per tahun.

Rendahnya rasio dokter itu membuat keluhan di tiap daerah provinsi kepulauan relatif sama, yaitu tidak adanya dokter spesialis di wilayah tersebut karena 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa dan kota-kota besar.

Budi lantas membandingkan jumlah produksi dokter spesialis di Indonesia dengan Inggris yang jumlah penduduknya lebih sedikit dibanding Indonesia.

Ia menyebutkan, Inggris mampu memproduksi sekitar 12.000 dokter spesialis per tahun, atau hampir 5 kali lipat dibandingkan produksi dokter spesialis di Indonesia.

Baca juga: Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

PP Tapera Diteken, Pendapatan Pegawai Negeri, Swasta, dan 'Freelance' Akan Dipotong 3 Persen

PP Tapera Diteken, Pendapatan Pegawai Negeri, Swasta, dan "Freelance" Akan Dipotong 3 Persen

Nasional
Buka Peluang Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Nasdem: Komunikasi Kami Bagus

Buka Peluang Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Nasdem: Komunikasi Kami Bagus

Nasional
Pilkada Serentak 2024, Keamanan Papua Jadi Perhatian Khusus

Pilkada Serentak 2024, Keamanan Papua Jadi Perhatian Khusus

Nasional
Dirut Pertamina Sampaikan 2 Strategi untuk Capai Komunitas Ekonomi ASEAN

Dirut Pertamina Sampaikan 2 Strategi untuk Capai Komunitas Ekonomi ASEAN

Nasional
Nasdem Beri Surat Rekomendasi ke 6 Kader Ikut Pilkada, Ada di Papua dan Bangka Barat

Nasdem Beri Surat Rekomendasi ke 6 Kader Ikut Pilkada, Ada di Papua dan Bangka Barat

Nasional
Wamenkeu Sebut Indonesia Mulai Berproses Jadi Anggota Penuh OECD

Wamenkeu Sebut Indonesia Mulai Berproses Jadi Anggota Penuh OECD

Nasional
Baru 19 Persen Daerah Masuk Kemarau, BMKG Ingatkan Potensi Kering dan Banjir Bandang Sekaligus

Baru 19 Persen Daerah Masuk Kemarau, BMKG Ingatkan Potensi Kering dan Banjir Bandang Sekaligus

Nasional
Menko Polhukam: Mendekati Pilkada, Eskalasi Kerawanan Sedang hingga Tinggi

Menko Polhukam: Mendekati Pilkada, Eskalasi Kerawanan Sedang hingga Tinggi

Nasional
Caleg PKS Diduga Selundupkan 70 Kg Sabu, Polisi Usut Dugaan Uang Mengalir ke Partai

Caleg PKS Diduga Selundupkan 70 Kg Sabu, Polisi Usut Dugaan Uang Mengalir ke Partai

Nasional
Kapolri dan Kejagung Diminta Jelaskan Isu Jampidsus Dibuntuti, Tak Cuma Pamer Keakraban

Kapolri dan Kejagung Diminta Jelaskan Isu Jampidsus Dibuntuti, Tak Cuma Pamer Keakraban

Nasional
Soal Densus 88 Buntuti Jampidsus, Menko Polhukam: Kapolri dan Jaksa Agung Menghadap Jokowi

Soal Densus 88 Buntuti Jampidsus, Menko Polhukam: Kapolri dan Jaksa Agung Menghadap Jokowi

Nasional
KPK Pastikan Akan Banding Putusan Sela Perkara Gazalba Saleh

KPK Pastikan Akan Banding Putusan Sela Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Membaca Sikap Politik PDI Perjuangan

Membaca Sikap Politik PDI Perjuangan

Nasional
Bukan Anies, Nasdem Kini Utamakan Usung Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta

Bukan Anies, Nasdem Kini Utamakan Usung Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta

Nasional
Achsanul Qosasi Klaim Tak Kondisikan Temuan BPK di Proyek BTS 4G

Achsanul Qosasi Klaim Tak Kondisikan Temuan BPK di Proyek BTS 4G

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com