Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Kompas.com - 24/04/2024, 11:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung tingginya angka kematian tinggi yang disebabkan penyakit tidak menular.

Menurut Presiden, stroke menjadi penyakit tidak menular yang menyebabkan angka kematian tinggi.

Kasus kematian akibat stroke mencapai 330.000 kematian dalam satu tahun.

"Kematian akibat penyakit tidak menular, paling banyak adalah (disebabkan) stroke. Mencapai 330.000-an kematian akibat stroke," ujar Jokowi saat memberi sambutan pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024 yang di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2024).

"Kemudian juga jantung, kira-kira (menyebabkan) 300.000 kematian akibat jantung," ungkapnya.

Baca juga: Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Kemudian, di posisi ketiga ada kanker yang merupakan penyakit tak menular penyebab kematian tinggi.

Penyakit-penyakit tersebut, menurut Presiden Jokowi, menjadi persoalan kesehatan yang mesti diselesaikan pemerintah.

Persoalan lainnya yang menjadi fokus yakni masalah gagal tumbuh kembang pada anak (stunting).

Oleh karenanya, Kepala Negara mengingatkan ada banyak persoalan kesehatan yang menjadi pekerjaan pemerintah ke depan.

Baca juga: PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Namun, pemerintah saat ini sudah memulai penanganan dengan melengkapi berbagai alat kesehatan di lokasi fasilitas kesehatan setempat.

Salah satunya di puskesmas yang menurut Jokowi saat ini dilengkapi dengan alat USG, IKG, dan alat laboratorium lain sebagai deteksi dini persoalan kesehatan.

"Inilah pekerjaan besar kita. Tetapi kita tahu, puskesmas sekarang ini sudah dikirim alat-alat laboratorium. USG, IKG, untuk mengatasi sedini mungkin hal-hal (persoalan kesehatan) yang tadi saya sampaikan," tambah Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com